Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Tolong (Jangan) Baca Tulisan Saya, Karena...

Diperbarui: 16 Desember 2020   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Menulis, dari Freepik.com

Sebab saya kuatir akan ada pembaca yang tersinggung.

Sebab saya kuatir ada anggota keluarga yang baca, lalu tersinggung.

Sebab saya kuatir ada teman atau sahabat yang baca, lalu tersinggung.

Sebab saya tak mau ada orang kantor yang baca, lalu tersinggung.

"Ngomongin gue ya?' "Memang ada masalah apa?" "Itu siapa yang lu bicarakan?"

Begitu banyak orang yang mudah tersinggung hanya gara-gara status Facebook atau Whatsapp. Padahal bukan tentang mereka. Bukan karena siapa-siapa atau saya kenapa-napa. Juga bukan karena firasat. Menulis ya menulis, bukan karena apa-apa atau mesti kenapa-napa. Sama seperti bicara, siapapun bisa melakukannya.

Hanya karena saya bukan ahli berkata-kata, hanya seorang Introvert 70 persen yang grogi dan sering berkeringat dingin bila mengangkat telepon. Bukan orang yang bisa pidato apalagi bernarasi lantang di depan jutaan orang.

Menulis, sebetulnya sama saja seperti makan, minum, atau tidur. Hanya sebuah kegiatan, ditambah sedikit bakat, banyak minat dan sedikit bermain pengolahan kata-kata.

Saya akan tetap menulis walaupun akan ada atau banyak yang tersinggung. Saya tidak kuatir lagi sekarang. Toh, bukan masalah saya. Biar pembaca tulisan kita yang "tanggung resikonya", sama seperti kita 'berani makan', kita sudah siap dan 'berani sehat' atau 'berani jatuh sakit' gegara makanan yang kita makan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline