Lihat ke Halaman Asli

32 Persen Pekerja Proyek Terowongan Cisumdawu asal China, Gimana Pak Jokowi?

Diperbarui: 27 April 2018   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika masyarakat sedang susah ekonominya, ketika subsidi-subsidi  untuk rakyat dicabut dan ketika lapangan kerja untuk masyarakat sangat sulit ternyata Proyek-proyek Infrastruktur yang dibangun Jokowi banyak yang menggunakan TKA asal China. Ini sangat memprihatinkan. Bagaimana bisa Jokowi lebih mengutamakan lapangan kerja di Indonesia untuk Tenaga Kerja asal China? Ada apa sebenarnya antara Jokowi dengan pihak China?

Proyek Terowongan kembar di jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) tepatnya di seksi 2 fase 2 (Ciherang-Sumedang)  yang saat ini sedang dibangun dengan biaya Rp 890 miliar menggunakan pinjaman dari China.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan ini melibatkan 70 tenaga kerja asing (TKA) asal China atau sekitar 32% dari total pekerja yaitu 220 orang.Rupanya ini syarat dari China agar Jokowi mendapatkan pinjaman dana dari China.  China mau meminjamkan Dana ke Indonesia tapi dengan syarat 32 % tenaga kerja proyek-proyek yang dibangun menggunakan pinjaman lunak dari China harus menggunakan Tenaga Kerja dari China.

Apa tidak meresahkan para pencari kerja tanah air bila kondisi seperti ini diteruskan?

Mengapa tidak cari pinjaman dana dari Negara lain saja yang tidak mempunyai syarat yang merugikan masyarakat Indonesia? Bukankah sejak dulu banyak Negara yang ingin membantu Indonesia dengan pinjaman lunak seperti Jepang, Amerika dan lainnya ataupun Negara-negara G7? Mengapa harus memilih China yang memakai syarat  yang merugikan Tenaga Kerja local?

Seperti inilah yang sangat membuat masyarakat kesal pada Jokowi. Bangun jalan-jalan Tol sebanyak-banyaknya untuk konsumsi masyarakat mampu. Orang miskin tidak perlu jalan Tol. Yang perlu itu Beras murah, BBM murah dan kebutuhan pokok yang murah.

Bangun proyek-proyek jalan dan infra structure besar-besaran. Uangnya pinjam dari China, tenaga kerjanya dari China. Padahal bisa saja pinjam keJepang atau Negara lain yang tidak punya syarat agar Tenaga Kerja asal Negara tersebut harus bekerja di proyek-proyek infra structure.

Kalau begini caranya, Jokowi cukup sampai tahun 2019 saja. Rakyat akan semakin menderita kalau Presidennya tetap Jokowi.

Sekian dan terima kasih.

Wassalam.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline