Lihat ke Halaman Asli

π€π‘π˜π€ ππ”πŒπˆ

ππ”πŒπˆ π‚πˆππ“π€, 𝐒𝐀𝐒𝐓𝐑𝐀, ππ”πˆπ’πˆ

Kusuma

Diperbarui: 1 April 2024 Β  02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengarlah gemuruh ombak itu,
sapuannya getarkan gigir yang sedang sembilu.
Tubuh kecil bintang tertutup oleh lekuk awan,
suara pantai parang kusuma sungguh menawan.

Tak perlu unggun menyala,
biar gelap menjelaskan hembusan nafas penuh makna.
Ingin kulempar jauh tubuhku ke(sana)
hempas bersama angin selatan,
terkubur menyatu dengan kerinduan.

Kepada mesra yang entah,
cemara sembunyikan isyaratnya lelah.
Aku masih menulis dengan rahsa,
tuntaskanlah segera pintaku kepadamu sebuah janji.

Tentang perjuangan, suara jauh terdalam jelata.
Mereka yang terasingkan oleh jarum jam fana,
atau yang patah retak asmara.
Airmata pengabdian seperti lautan kini,
penuh maknawi; berkata-kata!

CINTA CINTA CINTA

- 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline