Lihat ke Halaman Asli

Raja Lubis

TERVERIFIKASI

Pekerja Teks Komersial

Pentingnya Akses Jalan yang Memadai untuk Meningkatkan Kunjungan Desa Wisata

Diperbarui: 5 November 2022   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gapura desa Pastap, Mandailing Natal, Sumatera Utara/jadesta.kemenparekraf.go.id

Merasa sangat rugi sekali ketika bepergian ke suatu tempat, saya tidak banyak explore tempat wisata di daerah tersebut. Termasuk sewaktu saya mudik ke kampung halaman di Kec. Tambangan, Mandailing Natal, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, saya berusaha mencari tahu ada wisata apa di daerah sana.

Cara paling ampuh memang bertanya ke warga lokal. Dari hasil obrolan dengan warga lokal, muncullah beberapa lokasi wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi termasuk Desa Wisata Gua Pastap

Selain lokasi yang dekat dengan kampung halaman saya yang masih berada dalam satu kecamatan, Wisata Gua Pastap memiliki daya tarik tersendiri. Yakni adanya mata air yang mengalir di bawah gua yang bisa digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.

Pergilah saya bersama adik saya menggunakan kereta (baca: motor) karena memang tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke Desa Wisata Gua Pastap. Dengan jarak kurang lebih 9 kilometer dari Pasar Laru, hanya butuh waktu 15 menit saja untuk tiba di lokasi.

Dalam perjalanan saya menyadari satu hal kalau memang jalan yang dilalui sangatlah tidak mulus dan penuh lubang. Padahal sebelum masuk ke Desa Pastap, jalan yang dilalui adalah jalan utama yang biasa dilintasi oleh bus ALS.

Memang setelah sampai di Desa Wisata Gua Pastap, saya disambut dengan tarian Tortor khas Sumatera Utara. Dan juga dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah.

Apa yang disuguhkan oleh pengelola Desa Wisata Gua Pastap senada dengan apa yang dilakukan Adira Finance yang mengadakan Festival Kreatif Lokal untuk meningkatkan kunjungan ke desa wisata. 

Dalam festival tersebut, Adira melaksanakan berbagai event menarik semisal suguhan tari dan budaya tradisional, festival pasar rakyat, hingga jelajah desa wisata sebagai bagian dari program Desa Wisata Ramah Berkendara.

Jelajah desa Carangsari sebagai bagian dari Desa Wisata Ramah Berkendara/balipuspanews

Semisal contoh adalah Desa Wisata Carangsari, Bali, yang diresmikan Adira sebagai salah satu Desa Wisata Ramah Berkendara. Dalam hal infrastruktur jalan desa tersebut sudah memenuhi syarat, salah satunya adalah akses jalan yang sudah hotmix

Persoalan akses jalan yang memadai ini menjadi penting agar kunjungan ke sebuah desa wisata bisa meningkat. 

Soalnya, dengan kondisi jalan yang berlubang dan terasa kurang nyaman saat dilalui memungkinkan pengunjung enggan berkunjung (kembali) ke desa wisata tersebut. Sekalipun apa yang ditawarkan di desa wisata tersebut sangat menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline