Lihat ke Halaman Asli

Membaca Rahasia Ayah

Diperbarui: 2 Januari 2018   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rania duduk di sebuah kursi kayu yang sudah cukup tua dengan jantung yang berdegup kencang. Jemari-jemari kurus miliknya tampak begitu bersemangat membalik halaman demi halaman catatan harian yang sedang dibaca. Meski sudah berumur puluhan tahun, buku catatan itu tampak tidak selusuh tubuh ayah yang kini sedang terbaring di ranjang pesakitan. 

Sejak menemukan buku itu satu jam yang lalu matanya tidak bisa lepas dan lagi tulisan yang tertera begitu menggali rasa penasaran. Tampaknya ayah telah bercerita di dalam buku harian sejak 20 tahun silam, seusia dengan umur Rania karena halaman pertama ditulis pada tanggal 11 Desember 1997, tepat pada hari kelahirannya. Isinya kira-kira ucapan syukur dan bahagia ayah ketika menyambut kelahiran putri pertama yang sangat ditunggu-tunggu. Percaya atau tidak, ia tidak pernah menyangka ayahnya akan mengungkapkan perasaannya begitu jujur, tidak seperti kelihatannya di hadapan orang lain, kaku.  

Bersambung (hehe)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline