Lihat ke Halaman Asli

Bertamasya di Kebun Raya Bogor

Diperbarui: 6 Mei 2024   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokrpi

Pada hari sabtu tepatnya tanggal 27 April 2024, saya dan teman-teman sekolah saya yang terdiri dari 12 orang berkumpul di Stasiun Tebet pada pukul 06.30 WIB untuk menunggu kereta ke arah Stasiun Bogor. Harga untuk satu kali perjalanan menuju Stasiun Bogor per orangnya hanya memakan Rp5,000.00. Gerbong kereta yang kami tempati terbilang sepi, masih banyak kursi yang belum ditempati oleh penumpang lain, dibanding dengan gerbong kereta dari arah Stasiun Bogor yang terlihat sangat padat karena banyak penumpang yang berdiri dan berdempetan dengan penumpang lain.

Setelah melewati 14 stasiun KAI, kami tiba di Stasiun Bogor pada pukul 07.40 WIB. Sebelum keluar dari stasiun, kami menyempatkan diri ke minimarket yang ada didalamnya untuk membeli camilan yang akan kami makan di Kebun Raya Bogor. Bukan tanpa alasan kami memilih untuk membeli di minimarket, untuk setiap camilan ditempat wisata sudah pasti akan dikenakan harga yang berkali-kali lipat dari harga aslinya guna untuk mendapat keuntungan dari para wisatawan.

Untuk keluar dari stasiun, kami harus melewati alun-alun yang ramai dengan para pedagang dan beberapa orang yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Kami menaiki angkutan umum berwarna hijau dengan ukuran yang lebih kecil daripada angkutan umum di Jakarta. Taraf untuk setiap orangnya sebesar Rp5,000.00. Kami berdesak-desakan di ruang yang sempit untuk sampai di Kebun Raya Bogor.

Hanya menghabiskan waktu sekitar 5 menit diperjalanan, kami pun lekas turun dari angkutan umum berwarna hijau dan bergegas memasuki gerbang tinggi yang ada didepan mata. Bangunan bangunan serta beberapa patung besar dan tulisan selamat datang menyapa kami sebagai hiasan. Udaranya sangat asri, apalagi kami tiba pada pukul 08.20 dimana masih ada udara pagi yang sangat sejuk. Kami sibuk mengambil banyak video dan foto yang diberikan oleh Pak Dedi selaku guru matematika yang menjadi alasan mengapa kami bisa ada di Kebun Raya Bogor.

Berpergian ke Kebun Raya Bogor menaiki kereta adalah tugas utama yang diberikan oleh Pak Dedi agar kami mengetahui betapa canggihnya kemajuan transportasi Kereta Api Indonesia yang tidak kalah dengan kereta api yang dimiliki negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan. Selain itu kami juga ditugaskan untuk memposting 15 foto di Instagram, 5 video berdurasi dua menit yang akan diupload di youtube dan tiktok, menghitung mean, mediana, dan modus dari data pengeluaran satu kelas selama di Bogor, serta 1 artikel di kompasiana.

Setelah merasa cukup mengambil banyak foto dan video di pintu utama, kami pun membeli tiket masuk seharga Rp25,500.00 per orang. Kami semakin semangat saat berhasil memasuki Kebun Raya Bogor yang dipenuhi oleh 7.000 jenis tumbuhan. Kami berjalan jalan santai dan menikmati pemandangan yang kami lihat, mulai dari danau dan beberapa bangunan yang indah.
Setelah tugas video dan foto dirasa sudah cukup, kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah dengan rute yang sama yaitu dengan kembali menaiki angkutan umum berwarna hijau untuk menuju ke stasiun. Saya sangat senang karena ini adalah pengalaman pertama saya bermain dengan teman-teman saya dengan jarak yang jauh dan mencoba naik kereta ke Bogor. Sekian pengalaman saya Raisya Adinda Riskyta selama di Bogor, terimakasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline