Lihat ke Halaman Asli

Mengembangkan Kemampuan Relationship Skill Pada Anak di tengah Pandemi COVID-19

Diperbarui: 3 Mei 2020   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum membahas mengenai mengembangkan kemampuan relationship skill antara anak dengan orang tua maupun orang lain ditengah pandemi covid-19 ini, Saya akan sedikit membahas mengenai apa sih keterampilan hubungan itu. Jadi, Relationship skill atau keterampilan hubungan merupakan kemampuan seseorang dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat serta bermanfaat dengan beragam individu maupun kelompok.

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan baik, bekerja sama dengan orang lain, melawan tekanan sosial yang tidak pantas, menegosiasikan konflik secara konstruktif, serta mencari dan menawarkan bantuan ketika dibutuhkan (menurut CASEL).

Pengembangan keterampilan hubungan sejak usia dini menjadi hal yang sangat penting dan sebaiknya menjadi perhatian bagi orang dewasa khususnya orang tua yang ada di sekitar anak. Keterampilan yang diajarkan sejak mereka masih ber usia dini, akan menjadi bekal bagi anak untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Relationship Skill senditi memiliki beberapa komponen pendukung, antara lain:
1. Communucation (komunikasi)

2. Social engagement (keterlibatan sosial)

3. Relationship building (membangun hubungan)

4. Teamwork (kerja tim atau kerjasama)

Dengan itu, keterampilan hubungan ini mempunyai fungsi sebagai sarana untuk memperoleh hubungan yang baik ketika anak berinteraksi dengan orang lain serta dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitarnya, misalnya berkomunikasi dengan baik, keterlibatan dalam lingkungan sosial, membangun hubungan yang baik pula, dan bekerjasama.

Nah, terus bagaimana cara membangun kemampuan relationship skill pada anak? Membangun kemampuan relationship skill pada anak bisa dilakukan melalui beberapa metode atau cara.

Yang pertama dengan metode Bermain Peran. Bermain peran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antar manusia, dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama dapat mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, serta berbagai macam bentuk strategi dalam memecahkan suatu masalah. Dengan melakukan bermain peran ini, anak dapat meningkatkan keterampilan hubungannya.

Kedua, melalui metode Permainan Tradisional. Permainan tradisional tentu banyak dan bermacam-macam variasinya. Misalnya, salah satu permainan tradisional yang dapat membangun kemampuan keterampilan hubungan pada anak yakni dengan permainan bakiak. Bakiak merupakan sebuah permainan yang terbuat dari dua papan kayu tebal yang berbentuk sandal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline