Lihat ke Halaman Asli

Persiapan Dasar Sebelum Menjadi Awardee LPDP

Diperbarui: 6 Agustus 2022   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ini saya tulis tepat beberapa hari setelah pendaftaran beasiswa LPDP gelombang II tahun 2022 ditutup. Memang sudah terlambat apabila menargetkan tulisan ini untuk dibaca para calon penerima beasiswa yang mendaftar pada tahun ini, namun di saat yang sama juga bisa dikatakan bahwa ini adalah persiapan dini bagi calon penerima beasiswa yang bersiap untuk mendaftar di tahun 2023 atau tahun-tahun selanjutnya.

Sebelumnya, saya akan menjelaskan secara singkat mengenai beasiswa LPDP ini. Beasiswa LPDP adalah singkatan dari Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang diberikan oleh Pemerintah RI di bawah Kementerian Keuangan RI. Pendaftarannya biasanya dibuka setiap dua kali dalam satu tahun. Gelombang pertama dibuka sekitar bulan Februari hingga April dan gelombang kedua dibuka sekitar bulan Juni hingga Agustus. Penerima beasiswa LPDP disebut sebagai awardee LPDP. Jadi, jangan bingung ya, jika di bagian selanjutnya saya akan lebih sering menyebutkan kata awardee.

Kebingungan dengan persiapan pra-pendaftaran, menjadi concern tersendiri yang sering dirasakan oleh para calon awardee. Bahkan sebenarnya, saya sendiri pun juga mengalami masalah seperti ini saat dahulu pertama kali mengikuti rangkaian tes beasiswa LPDP. Saya sempat gagal waktu pertama kali ikut pada tahun 2018. Hal ini terjadi karena saya masih benar-benar kurang persiapan dan hanya bermodal nekat untuk mendaftar. Namun, di balik kegagalan itu saya menemukan hal-hal yang harus saya perbaiki untuk pendaftaran di tahun selanjutnya. Alhamdulillah, di tahun 2019 saya lolos sebagai awardee LPDP.

Berikut ini adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum mengikuti rangkaian tes LPDP. Tentunya ini hanyalah berupa saran dari saya yang belajar dari pengalaman, bukan aturan baku yang wajib diikuti. Namun, meskipun begitu semoga dapat bermanfaat. Here we go!

Pastikan nilai IPK di atas 3.00

Batas IPK minimal untuk pelamar S2 adalah 3.00, sementara untuk pelamar S3 adalah 3.25. Buat calon awardee yang masih berkuliah, tetap terus perjuangkan nilai IPK-nya ya, jangan kasih kendor. Semangat!


Usahakan aktif di organisasi atau kegiatan komunitas

Tidak hanya organisasi kampus, namun kamu juga bisa aktif di organisasi luar kampus maupun komunitas-komunitas yang bermafaat lainnya. Boleh seperti organisasi di daerah tempat tinggal, komunitas menulis, komunitas seni, komunitas peduli lingkungan dan lain-lain. Intinya, ada softskill atau keterampilan yang bisa ditonjolkan dan tentunya bermakna positif serta bermanfaat untuk pembangunan diri dan masyarakat sekitar.

Bahasa Inggris, 'kudu wajib mesti' bisa

Pada tahap pertama atau tahap pemberkasan nanti, akan diminta sertifikat TOEFL. Untuk pilihan kampus dalam negeri, skor minimal adalah 500 untuk TOEFL ITP. Sementara untuk kampus luar negeri, skor minimal adalah 550 untuk TOEFL ITP. Nah, di sini letak kesalahan saya saat ikut pendaftaran LPDP pertama kali, yaitu nilai TOEFL ITP saya kurang dari 500. Mengambil pelajaran dari pengalaman tesebut, saya mengikuti kursus offline pembelajaran TOEFL selama 3 bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline