Sejak tahun 2016 yang lalu, aku sudah pindah kerja dan pada tahun 2017 baru resmi menjadi penduduk Desa Ambungan Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan dan sebelumnya bermukim di Desa Sungai Awang Kecamatan Lampihong Kabupeten Balangan.
Desa Ambungan adalah salah satu dari dua Desa yang ada di kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan yang dijadikan sebagai Desa atau kampung Tangguh Banua yang menjadi projek Provinsi Kalimantan Selatan di masa Pandemi Covid-19 ini.
Sebagai kampung Tangguh Banua, Desa Ambungan harus memiliki dan cukup syaratnya sehingga dapat dikatakan sebagai kampung Tangguh ini.
Salah satunya adalah tangguh dalam bidang pangan, tangguh dalam bidang kesehatan, tangguh dalam bidang sumber daya manusia dan lain sebagainya.
Pusat kampung Tangguh Banua Desa Ambungan ini terletak di Halaman Kantor Desa dan bertepatan di Halaman Masjid Yanga dan ada di Halaman Kantor Desa tersebut sehingga ketika kita mau ke masjid apalagi saat melaksanakan ibadah shalat lima waktu, diberlakukan protokol kesehatan bagi para jemaah yang melaksanakan shalat di sana, misalnya cuci tangan dengan sabun sebelum masuk dan sesudah keluar masjid, menjaga jarak antara jamaah yang satu dengan yang lain.
Di samping itu, di tempat ini tersedia tempat karantina mandiri desa sebagai percontohan dan setiap warga luar yang masuk ke desa ini akan diperiksa suhu tubuhnya untuk memastikan apakah dia terpapar virus Corona atau tidak.
Pada hari raya Adha tahun ini, kembali aku berada di kampung Tangguh Banua ini yaitu sesudah satu hati di kampung mertua tidak jauh dari kampung Tangguh Banua ini, yaitu desa Jorong.
Memang, idul Adha di desa ini sangat berbeda sekali karena pelaksanaan ibadah menggunakan protokol kesehatan dan demikian juga setiap orang yang keluar rumah wajib pakai masker dan jaga jarak.