Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Afifah

Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Hitam: Kau yang Hobi Mengemis (5/365)

Diperbarui: 12 Januari 2023   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau yang Hobi Mengemis / canva.com

Prolog

Pinggang terasa remuk, seharian memperhatikan tingkah manusia.

Hai cacatan hitam, entah manusia mana lagi yang ingin ku perhatikan dengan tatapan tak tertarik.

Tapi nyatanya, ada hal yang menarik tubuh jompo dengan lemaknya untuk lebih sadar dengan kacaunya hidangan penutup.

Kau yang Hobi Mengemis

Hai, pengemis
Apa perlu saya menangis?

Padahal kau lah yang mengemis
mengucap ratus janji manis

Fakta nya lihat, ini hanya basa-basi
yang akhirnya malah benar-benar basi

Hai, pengemis.
Apa belum harus meringis?
Tulang saya kini jadi alas gratis.

Epilog

Kau bisa mengasumsikan ini untuk siapapun.

Belum tentu juga yang ada dikepala ku sama dengan kau kan?

Bebas, terserah sekali lagi itu kehendakmu, tapi jangan jadi mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline