Mohon tunggu...
Rahmah Afifah
Rahmah Afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Literasi - Berbagi Referensi

Catatan Disela Perkuliahan ini sesungguhnya merupakan bagian dari project pribadi. Lahir dari keluh kesah sebagai mahasiswa yang merasa sia-sia, Jika hasil begadangnya hanya tergeletak begitu saja. (2021-2025)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Hitam: Kau yang Hobi Mengemis (5/365)

12 Januari 2023   23:52 Diperbarui: 12 Januari 2023   23:53 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kau yang Hobi Mengemis / canva.com

Prolog

Pinggang terasa remuk, seharian memperhatikan tingkah manusia.

Hai cacatan hitam, entah manusia mana lagi yang ingin ku perhatikan dengan tatapan tak tertarik.

Tapi nyatanya, ada hal yang menarik tubuh jompo dengan lemaknya untuk lebih sadar dengan kacaunya hidangan penutup.

Kau yang Hobi Mengemis

Hai, pengemis
Apa perlu saya menangis?

Padahal kau lah yang mengemis
mengucap ratus janji manis

Fakta nya lihat, ini hanya basa-basi
yang akhirnya malah benar-benar basi

Hai, pengemis.
Apa belum harus meringis?
Tulang saya kini jadi alas gratis.

Epilog

Kau bisa mengasumsikan ini untuk siapapun.

Belum tentu juga yang ada dikepala ku sama dengan kau kan?

Bebas, terserah sekali lagi itu kehendakmu, tapi jangan jadi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun