Lihat ke Halaman Asli

Purna Bakti Tetap Melekat dalam Hati

Diperbarui: 3 November 2022   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

beberapa hari lalu ada rasa kerinduan dalam hati, semua itu terjawab dalam story facebook guruku bapak Boksen Simarmata.

benar saja, 30 Oktober Guruku Bapak Drs. Sahnuran Ritonga dan Bapak Boksen Simarmata S.Pd berulang tahun yang ke-60 tahun.

tentu saja air mata tidak bisa terbendung lagi karena diusianya yang ke-60 mereka akan beristirahat untuk menikmati masa Purna Bakti, yang membuat air mata tidak bisa terbendung yaitu mengingat semua jasa jasa yang mereka berikan kepada kami murid muridnya, dahulu mereka paling marah kalau aku ribut dijam belajar, paling marah kalau aku tidak siap mengerjakan PR, paling marah jika ada yang berkelahi, walau begitu mereka tetap sayang kepada kami, dan mereka tidak bosan bosan menasihati kami, membimbing, mengajarkan, mengarahkan kami.

kalian tidak hanya sebagai contoh teladan bagi kami, tapi kalian juga bisa sebagai sahabat, sebagai ayah kedua, sebagai teman cerita dan tempat sharing.

sungguh air mata ini tidak bisa tertahan lagi mengingat semua itu, jika kalian tidak menempah kami dahulu, sudah pasti kami akan menjadi seperti anak jaman sekarang yang suka bermain game dari pada belajar, lebih suka melawan guru dari pada mendengarkan guru.

 marahnya kalian itu marah sayangnya pada kami, nasihat yang kalian beri waktu SMP dahulu masih ku ingat sampai sekarang, Pak Sahnuran pernah mengatakan, bermain itu tidak akan ada habisnya, kalian bermain sekarang maka bersiaplah kalian akan menangis dimasa mendatang, masa kalian ini masa dimana mengenal dunia, Pak Boksen Simarmata pernah mengatakan, carilah teman yang membuat kalian itu dikenang, yang membuat kalian itu menjadi maju, jangan berteman kepada orang yang manis didepan tapi pahit dibelakang, yang suka menjegal kalian.

yang paling pahit dan masuk dalam renungan sampai saat ini pak boksen simarmata bilang, mulut diciptakan didepan supaya tidak berbicara dibelakang, dan pak sahnuran bilang, dua telinga digunakan supaya banyak mendengar dan satu mulut supaya tidak banyak berbicara.

ilmu yang kalian berikan tidak akan terbalaskan, aku hanya bisa mendoakan kalian dari jauh agar kalian tetap sehat, dan selalu ku doakan selamat dunia dan akhirat.

walaupun kalian sudah purna bakti, itu hanya tugas pengabdian pada negri ini, sesungguhnya jasa dan bakti serta ilmu yang kalian beri tidak akan purna didalam hati kami.

Kini aku Rindu, rindu akan nasihat mu, rindu akan marahmu dulu, rindu akan kasih sayangmu, ingin rasanya mengulang masa 12 tahun lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline