Lihat ke Halaman Asli

Program Pemerintah untuk Mencegah Stunting

Diperbarui: 30 Januari 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurangnya gizi yang ditandai dengan pertumbuhan Panjang atau tingginya badan dibawah rata rata. Bayi lahir stunting sudah marak terjadi di Indonesia. Pemerintah terus bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat tumbuh ideal. Usaha untuk mencegah bayi lahir stunting, pemerintah mengadakan program pendampingan. Program pendampingan itu sendiri sudah diadakan diberbagai daerah di Indonesia.

Dikutip dari kominfo, upaya pemerintah dalam mencegah stunting dilakukan melalui 4 program. Program pertama adalah Peningkatan gizi masyarakat melalui program pemberian makanan tambahan untuk meningkatkan status gizi anak. Kedua adalah Sanitasi berbasis Lingkungan melalui peningkatan kualitas lingkungan sekitar. Ketiga, kebijakan yang mendasar kepada masyarakat miskin supaya mereka dapat terbiasa dengan hidup sehat. Keempat, membangun fasilitas prasarana.

Satu hal yang harus diketahui dan dipahami adalah stunting bisa diatasi untuk tidak menjadi stunting atau dikoreksi diseribu hari kehidupan pertama. Sehingga ketika bayi lahir, sampai usia 2 tahun, bayi masih bisa dilakukan perubahan, pencegahan agar tidak lahir dan tumbuh stunting.

Untuk mengatasi masalah stunting, BKKBN menyumbang 13.734 tenaga pendukung PKB/PLKB dan 1 juta kader yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. PLKB menjalankan pendampingan kepada keluarga dan calon pengantin sebelum proses kehamilan. Misalnya, PLKB akan mendampingi dan mendorong calon pengantin agar mau melakukan pemeriksaan sebelum menikah dan hamil.

Kader posyandu melakukan pendampingan ibu hamil dan calon pengantin dengan melakukan kunjungan tatap muka. Untuk ibu hamil dilakukan kunjungan setiap bulan dari awal hamil sampai melahirkan sampai masa nifas. Dan untuk calon pengantin, dilakukan kunjungan 2 kali tatap muka. Ada juga 2 kali kunjungan pendampingan untuk anak usia dibawah 2 tahun.

Dalam kegiatan kunjungan pendampingan, kader posyandu melakukan pencatatan pemeriksaan kandungan untuk ibu hamil. Dan pencatatan Riwayat kelahiran untuk balita.

BKKBN juga melakukan penanganan di tiap-tiap daerah. Dimulai dari sebelum bayi lahir, yakni saat para ibu atau calon pasangan usia subur merencanakan akan menikah, mereka harus dicek kesehatannya. Perempuan di Indonesia masih banyak yang sudah memprogram kehamilan padahal kondisi tubuhnya belum siap, hal itu dapat menyebabkan lahirnya bayi stunting. Oleh karena itu BKKBN meluncurkan program siap nikah dan nantinya calon pasangan usia subur (calon pengantin) harus mendaftar minimal tiga bulan sebelum hari pernikahan. Calon pengantin dimohon untuk mengisi form yang berisi evaluasi status gizi serta kesiapan kehamilan.

BKKBN bekerja sama dengan berbagai Kementerian/Lembaga dalam mempercepat penurunan stunting. Kemenag menurunkan 50.000 penyuluh agama untuk bekerja sama dengan BKKBN dalam memberikan edukasi tentang stunting kepada masyarakat.

Kementerian Dalam Negeri sebagai pengelola data besar kependudukan, akan membagikan data sebanyak 271 juta penduduk. Melalui Direktur Jenderal Kependudukan dan Dukcapil, Kemendagri bisa membantu mendeteksi keluarga dengan risiko stunting melalui nomor induk kependudukan. Kemendagri memberikan hak akses keapada BKKBN berupa data yang sudah dimutakhirkan.

Hasil yang dilakukan dengan penyuluhan dan pemeriksaan secara berkala tentang program ini, diharapkan pada kemudian hari Indonesia dapat menurunkan dan menurangi adanya stunting pada balita. Dan generasi selanjutnya dapat menjadi generasi baru yang sehat seperti yang inginkan. Sehingga negara bisa menjadi lebih maju karena memiliki generasi yang berkualitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline