Lihat ke Halaman Asli

Rachmah Dewi

TERVERIFIKASI

DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Cerita Penuh Makna di Balik Profesi "Muthawwif" Haji dan Umrah yang Perlu Diketahui

Diperbarui: 24 Januari 2019   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakbah yang tampak selalu memesona bagi siapa saja yang melihatnya (Sumber: dokumen pribadi)

Beribadah ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah untuk melaksanakan haji ataupun umrah adalah dambaan semua umat islam dari berbagai penjuru dunia.

Kita bisa melihat di sekeliling, banyak orang yang mempunyai waktu untuk beribadah ke sana, namun dia belum punya biaya yang cukup, begitu pula banyak orang yang punya biaya yang cukup, namun tidak mempunyai waktu untuk ke sana. 

Beruntunglah bagi orang-orang yang bisa berkunjung ke sana untuk memenuhi panggilan-Nya sebagai tanda bahwa ia adalah hamba-hamba yang terpilih oleh-Nya untuk berkunjung ke rumah-Nya. Bulan haji memang masih sekitar 7 bulan lagi, namun berbicara mengenai haji dan umrah memang selalu jadi bahasan menarik terutama bagi mereka yang telah pergi ke sana.

Berbicara mengenai haji dan umrah, ada sebuah profesi yang sangat erat kaitannya dengan haji dan umrah ini. profesi apa yang saya maksud? Ya, profesi sebagai seorang "Muthawwif." 

Mungkin dari sebagian kita, belum mengenal dengan dekat profesi ini, untuk itulah, dalam bahasan artikel saya kali ini, saya mau mengajak kalian semua untuk mengenal lebih dekat profesi menjadi seorang "Muthawwif" haji dan umrah.

Secara harfiah, makna "Muthawwif" adalah orang yang sedang berthawwaf atau orang yang sedang mengelilingi Kakbah. Namun, di era saat ini, makna "Muthawwif" bukan lagi sebatas itu, tapi orang yang menjadi pemandu dan juga pembimbing jamaah haji ataupun umrah. Semakin membludaknya Jamaah Umrah tiap tahun, membuat profesi ini semakin populer dan semakin banyak orang yang ingin menggeluti profesi ini. 

Menurut beberapa referensi yang pernah saya baca, yang perlu diketahui sebelumnya bahwa pekerjaan ini dulunya hanya bisa dilakukan anggota-anggota keluarga di Makkah dan kemudian diwariskan kepada keturunan mereka. Awal kemunculan profesi ini sebagai pekerjaan yang menerima upah adalah di masa Dinasti Mamluk, 1250 M hingga 1517 M. 

Kemudian, menurut referensi yang pernah saya baca lagi, yang perlu diketahui adalah bahwa, pada masa Raja Abdul Aziz al Saud (1932-1953), keluar peraturan sementara untuk Muthawwif. 

Inilah titik fundamental yang menjelaskan secara mengenai total tugas-tugas, persyaratan, serta kewajiban yang harus dijalankan untuk menjadi Muthawwif, serta menyangkut sarana-prasarana pelayanannya, sehingga peran Muthwawif benar-benar menjadi sebuah profesi. 

Peraturan ini telah ditinjau ulang dan direvisi pada tahun  1968. kemudian setelah itu, pada tahun 1999, Kepemimpinan Umum Urusan Dua Masjid Suci ini mendirikan suatu badan khusus yang memperhatikan urusan pelayanan ini

Bercerita tentang Muthawwif, belum lama ini, saya baru saja menunaikan Ibadah Umrah ke Tanah Suci, dalam perjalanan ibadah umrah saya, selain saya didampingi oleh Tour Leader yang ikut serta berangkat dari Jakarta ke Arab Saudi dari travel yang mengurusi perjalanan ibadah umrah saya, ketika sampai di negara Arab Saudi, saat memulai perjalanan dari Jeddah ke Madinah, saya mulai didampingi juga oleh Muthawwif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline