Lihat ke Halaman Asli

Rachel Novitasari

Communication Student

Perubahan Sosial: Traveling Mudah dan Murah

Diperbarui: 24 Maret 2021   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : wallpaperbetter.com

Apakah Anda pernah membayangkan, bagaimana jika mesin belum ditemukan? Atau, bagaimana jika pesawat, kapal, bus belum diciptakan oleh manusia? Kira-kira bagaimana rupa dunia ketika hal tersebut terjadi?

Traveling atau yang akrab disebut “berjalan-jalan” maupun “berwisata”, merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya, paling tidak manusia pernah sekali berwisata atau traveling.

Traveling sendiri tidak hanya berbicara mengenai kegiatan bersenang-senang, berjalan-jalan, dan berekreasi. Kenyataannya, kini traveling juga berkembang menjadi suatu hobi. Hobi traveling kian populer. Dikatakan demikian sebab seiring berkembangnya zaman, traveling kini dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah dan murah, tanpa perlu lagi mengalami kesulitan yang berat.  

Sadar atau tidak, perkembangan zaman memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan, pergerakan, dan perkembangan akses travel. Perubahan semacam inilah yang disebut sebagai perubahan sosial. Namun sebelum membahas lebih lanjut, apakah Anda tahu arti dari perubahan sosial?

Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan suatu proses pergeseran tatanan atau struktur dalam masyarakat. Pernyataan tersebut selaras dengan pendapatan Kingsley Davis bahwa perubahan sosial berbicara mengenai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (Goa, 2017).

Perubahan sosial dapat diuraikan melalui beberapa teori, salah satunya teori fungsionalis. Dalam artikel ini, perubahan sosial yang terjadi dalam bidang travel akan dikaji menggunakan teori fungsionalis.

Teori fungsional dalam perubahan sosial berbicara mengenai bagaimana perkembangan maupun perubahan dapat diterima oleh masyarakat jika memiliki manfaat. Berdasarkan Pratama (2020), teori ini juga menegaskan bahwa munculnya perubahan tersebut dilandasi oleh ketidakpuasan akan kondisi sosial masyarakat terdahulu.

Sehingga, teori fungsionalis secara sederhana merujuk kepada perubahan sosial yang bersifat fungsional atau bermanfaat berdasarkan kesepakatan bersama oleh masyarakat. Jika perubahan tersebut dirasa merugikan atau tidak bermanfaat, maka akan terjadi penolakan oleh masyarakat.

Jika teori fungsionalis diturunkan terhadap perubahan sosial di bidang travel, maka akan mendapat kecocokan sebagai berikut.

Analisis Perubahan Sosial Bidang Travel

Seperti yang kita tahu, bangsa primitif telah lebih dulu melakukan traveling dengan tujuan berpindah tempat demi kelangsungan hidup mereka.

Traveling kemudian mulai digemari sejak abad I hingga abad V oleh Bangsa Romawi, Sumeria, dan Phoenisia. Kala itu tujuan traveling bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk perdagangan dan menambah pengetahuan ekonomi politik. Pelaksanaan traveling saat itu juga didukung dengan penemuan dan pemanfaatan roda sebagai bagian dari sarana transportasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline