Lihat ke Halaman Asli

R ANGGOROWIJAYANTO

Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Bahasa Jawa Masih Ada

Diperbarui: 1 Februari 2023   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Desa Jururejo

Berbicara dengan logat khas Bahasa Jawa  masih sering kita dengar walaupun di tengah kota besar yang notabene-nya jauh dari daerahnya. Yang berasal dari Tegal masih kentara sekali logat Tegalnya dimana pengucapan 'K' dan 'L' sangat tebal dan kasar. 

Demikian juga yang berasal dari Banyumas Raya dengan slogan ' Ora ngapak ora kepenak ngawak ' masih kentara sekali pengucapan K dan L nya seperti orang Tegal walaupun mulai menghalus. Orang dari daerah Yogya,Semarang, dan Solo jelas sekali logatnya yang halus dengan pengucapan K yang nyaris tidak berbunyi dan L yang halus.

Akan tetapi untuk mampu mengucapkan unggah-ungguh bahasa yang terdapat dalam ragam bahasa Jawa tidak semua orang Jawa bisa saat ini. Padahal di daerah Jawa Tengah hampir semua sekolah mengajarkan Bahasa Jawa dalam kurikulum sekolahnya. Kalau dihitung secara kuantitas berarti selama 9 tahun anak-anak di Jawa Tengah mempelajari Bahasa Jawa di sekolahnya. Namun tidak juga membantu untuk bisa fasih atau kalau boleh dikatakan mahir berbahasa Jawa. 

Apa yang salah dengan Kurikulum Bahasa Jawa? Membaca, berbicara, dan menulis semua sudah diajarkan di sekolah. Kompetensi yang tercakup dalam capaian pembelajaran sudah dirumuskan dan diterapkan. Akan tetapi masih saja anak-anak kesulitan dalam mengungkapkan bahasa Jawa dalam dialognya sehari-hari.

Tapi jangan khawatir setidaknya anak-anak kita masih mampu berdialek dan berbicara bahasa Jawa dalam pergaulannya sehari-hari. Jadi tidak sama sekali musnah dari kehidupan mereka. Cuma ya itu.....untuk ngomong bahasa krama sudah bisa dihitung dengan jari siapa saja anak-anak kita yang mampu.

Mungkin perlu upaya membumikan bahasa Jawa dalam praktek pembelajaran di sekolah. Kalau ada English Day mengapa tidak diadakan saja Javanese Day. Jadi seharian semua orang di lingkungan sekolah ngomongnya Bahasa Jawa baik ngobrolnya maupun mengajarnya. Tetapi tetap ada kesulitannya yaitu apabila ada guru atau murid dari daerah lain yang tidak serumpun dengan bahasa Jawa.

Upaya apa saja akan terkendala karena memang negara kita sangat kaya dan beragam bahasa Ibu nya, jadi dibutuhkan satu bahasa untuk mempersatukan kita sebagai bangsa. Dan upaya itu berhasil berkat Konggres Sumpah Pemuda yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sejak itulah bahasa Indonesia naik tahta menjadi bahasa wajib yang harus digunakan dalam pergaulan sehari-hari. 

Secara pelan-pelan juga berbagai bahasa daerah mulai ditinggalkan oleh masyarakat kita. Walaupun sebenarnya beberapa kata dalam bahasa Indonesia juga banyak yang mengambil dari Bahasa Jawa. 

Jadi jangan terlalu pesimis akan punahnya bahasa Jawa karena beberapa kata dalam Bahasa Indonesia terambil dari Bahasa Jawa. Juga toh anak-anak masih berdialog dalam bahasa Jawa dengan teman-temannya walaupun dengan bahasa ngoko yang beepotan. 

Minimal mereka bisa menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang lebih penting jangan sampai anak-anak kita menganggap bahasa Jawa adalah Bahasa yang tidak gaul sehingga mereka malas untuk menggunakannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline