Lihat ke Halaman Asli

Qonyta Asmara

Ibu Rumah Tangga

Selamat Jalan, Maafkan Tentang Hatiku, Mas

Diperbarui: 18 Juni 2016   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: georgecouros.ca

Aku bergegas pulang, setelah memastikan ruanganku sudah terkunci. Penatnya hari ini terbayar rasanya dengan esok hari libur. Mengajak tiga malaikat kecilku ke pantai. Sudah lama kami tidak bermain pasir berempat. Aku sudah merencanakan bersama mereka untuk menghabiskan waktu disana. Beragam rencana telah dibuat anak-anak. Aku tersenyum sekaligus terenyuh dengan ulah ketiganya.

Ayah mereka antara ada dan tiada, begitulah aku memahaminya. Ayah yang selalu mengatakan anak-anak prioritas hidupnya, tetapi hanya bisa pulang berbilang hari dalam dua purnama. Lebih senang hidup berjauhan daripada untuk bersama-sama. Akhirnya anak-anak seperti lupa dengan sosok ada dan tiada ini.
Kedatangannya tak ditunggu, kepergiannyapun bukan hal yang dikhawatirkan.

Pagi ini aku dan anak-anak bersiap untuk ke pantai, tiba-tiba ponselku berbunyi, kulirik siapa yang telepon pagi-pagi begini. Aku mulai bertanya ada apa gerangan? Sesuatu yang tidak biasa menelponku pagi-pagi begini dan dihari libur pula. Aku tahu persis dia akan habiskan weekend dengan perempuan-perempuan yang dia suka. Ah.... Aku mulai malas dibagian ini, untuk membayangkan sosoknya.

"Assalamualaikum? jawabku.

Terdengar menjadi aneh, karena bukan suara yang aku kenal. Mengabarkan dia kecelakaan. Aku tidak menanggapi biasalah di saat ini banyak orang menipu dengan modus seperti. Aku berpikir positif saja, mungkin telepon genggamnya tercecer dan hilang.

"Ayo, sayang kita jalan sekarang ya" ajakku memanggil buah hatiku,
Kami ingin nikmati liburan ini. Bagaimanapun hubunganku dengan ayah mereka, anak-anak harus bahagia tekadku.

Anak-anak tersenyum bahagia dan antusias dengan liburan ini. Kami sudah bersiap-siap memulai perjalanan, kembali ponselku berbunyi.

"Assalamualaikum, iya mbak" jawabku
"Iya, iya aku berangkat pagi ini" lanjutku

Kakak perempuan suamiku mengabarkan suamiku ada di rumah sakit sekarang, kukatakan tadi aku dikabari hal yang sama tetapi aku tidak percaya. Kabar ini sudah dicheck kebenarannya oleh adik suamiku yang tinggal dan bekerja satu kota dengannya.
Akhirnya, liburan kami kali ini harus kubatalkan.

"Maafin bunda ya, bunda harus berangkat pagi ini menjenguk ayah" pintaku pada ketiga buah hatiku.

Aku menjelaskan kepada anak-anak, aku akan ke Jakarta menjenguk ayahnya yang sekarang ada di rumah sakit. Mereka bisa mengerti, nanti aku akan cari waktu untuk mengajak mereka liburan ke pantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline