Lihat ke Halaman Asli

Andhika Prasetya Wijaya

Catatan Jalan-jalan

Pesona dan Sejarah Coban Jahe

Diperbarui: 28 September 2019   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aliran sungai di dekat Coban Jahe yang segar namun memiliki arus yang cukup kuat dan batu-batu besar yang licin. (dokpri)

Perkembangan pariwisata alam di Indonesia saat ini nampak semakin menggeliat, terlihat dari antusias para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. 

Beberapa wisata alam di Indonesia masih banyak yang belum dikatahui oleh masyarakat luas. Begitu juga di kawasan Malang Raya yang sangat luas dan menyimpan keindahan alam yang luar biasa. 

Jika selama ini air terjun atau biasa disebut coban oleh masyarakat Malang, yang cukup terkenal adalah coban rondo, coban talun ataupun coban pelangi. 

Ternyata Tumpang menyimpan coban yang tak kalah indah, bahkan lebih indah dari air terjun yang selama ini dikenal di Malang Raya. 

Salah satu potensi alam di Tumpang yang wajib dikunjungi adalah Coban Jahe, salah satu air terjun yang masih terjaga keaslian alamnya serta dibumbui dengan kisah heroik sejarah perjuangan kemerdekaan. 

Saat mendengar kata jahe pasti akan terbayang tentang salah satu jenis rempah yang biasa digunakan untuk minuman. Namun maksud Jahe yang disematkan pada coban ini bukan merupakan nama dari salah satu jenis rempah tersebut. 

Dulu ketika jaman Belanda, para pahlawan berperang di sekitar pintu masuk coban jahe yang berbukit-bukit. Namun sayang mereka kalah dan mendapat serangan bertubi-tubi hingga semua pasukan meninggal disana. 

Sehingga untuk mengenang perjuangan para pahlawan digunakan kata Jahe yang berasal dari bahasa jawa 'pejahe' berarti meninggal dunia. Konon, taman makam pahlawan tersebut sempat akan dipindahkan karena jauh dari pemukiman warga tapi tidak dapat terlaksana karena sesuatu hal. 

dokpri

Dari Taman Makam Pahlawan kita akan menemui gerbang masuk yang hanya terdapat papan sederhana bertuliskan Coban Jahe. Melanjutkan perjalanan lewat jalanan makadam, persawahan dan bukit-bukit dipagari pohon mahoni yang berjajar-jaran menambah keasrian suasana pagi itu. 

Sangat mengesankan karena ketika kami sampai disana masih belum ada penjaga maupun pengunjung lain, sehingga coban jahe serasa menjadi tempat privat untuk kami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline