Dr. Rosukon Poompanvong melakukan penelitian sejak tahun 1980-an beliau merupakan pengembang dari Eco-enzyme, beliau adalah pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand, kemudian oleh Dr. Joean Oon diperkenalkan secara lebih luas.
Banyak sampah organik yang ada dalam rumah yang terbuang dengan percuma. Sekitar beberapa bulan yang lalu saya di tugaskan untuk membuat Eco-enzyme oleh guru mata pelajaran PPKN, mengapa kita di tugaskan untuk membuat Eco-enzyme karena Eco-enzyme bisa mengurangi sampah dapur atau limbah organik, seperti kulit buah-buahan, batang sayuran yang tidak di gunakan. Eco-enzyme adalah larutan fermentasi dari limbah organik.
Saya melakukan percobaan membuat Eco-enzyme pada tanggal 18 Oktober 2021 dan di simpan selama 3 bulan di dalam suhu ruangan.
Manfaat dari Eco-enzyme adalah :
1. Sebagai Cairan Pembersih.
2. Pupuk tanaman.
3. Pengusir hama.
4. Menjaga lingkungan sekitar.
Alat dan Bahan :
1. Botol yang ada penutup.
2. Kulit buah ( limbah organik yang sudah di potong-potong kecil).
3. Gula merah ( yang sudah dilarutkan/di iris iris tipis agar cepat larut).
4. Air.
Cara pembuatan:
Perbandingan dari bahan 3 : 1 : 10
300g kulit buah : 100g gula : 1 liter air
1. Tuang semua bahan ke dalam botol, sedikit di goyang-goyangkan botolnya agak semua bahan tercampur rata. Lalu setelah itu botol di tutup agar tidak ada udara yang masuk ke dalam botol.
2. Simpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu di dalam rumah.
3. Biarkan selama 3 bulan, buka setiap hari dalam 2 minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian seminggu sekali. Di minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan (hati-hati bisa meledak).