Lihat ke Halaman Asli

Nopa Ariansyah

Manusia Fakir Ilmu

Peran Ramos di Usia Senja

Diperbarui: 18 September 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sergio Ramos Jesus, pemain sepakbola Spanyol kelahiran 30 Maret 1986 di Camas, Sevilla ini merupakan palang pintu andalan Real Madrid saat ini. Sejak hengkangnya Iker Cassilas dari Real Madrid praktis kepercayaan sebagai kapten tim diemban pria berusia 29 tahun tersebut. Meskipun berdarah Andalusia dan bukan merupakan pemain asli binaan La Fabrica namun dedikasi Sergio Ramos sejak tahun 2005 di Real Madrid pantas mendapatkan kehormatan menjadi kapten tim Real Madrid.

Sergio Ramos merupakan pemain yang multi fungsi. Sewaktu kecil dia berposisi sebagai penyerang, namun karena ketangguhan dan kegarangannya dalam bermain dia diubah menjadi seorang bek tengah. Dalam perjalanan karirnya dia juga menjalankan posisi sebagai full back kanan maupun kiri dengan sangat baik. Bahkan dia pernah menjalankan peran sebagai posisi gelandang tengah. Semua posisi tersebut dijalankannya dengan sangat baik sehingga dia pun disebut sebagai pemain multifungsi, versatile player.

Ketika Pre Season akhir musim kemarin Sergio Ramos meminta perpanjangan kontrak plus kenaikan gaji mengingat perannya yang cukup vital di dalam tim Real Madrid, terutama posisinya sebagai palang pintu utama. Pihak menejemen pun belum memberikan jawaban pasti. Karena belum terjadi kesepakatan tarik ulur pun terjadi. Bahkan santer terdengar kabar bahwa Ramos akan dilego ke MU mengingat Real Madrid tidak ingin Ramos pergi dengan status free transfer pada akhir musim. Kekisruhan pun terjadi. Namun akhirnya semuanya tuntas ketika Florentino Perez memberikan perpanjangan kontrak hingga 2020 untuk Ramos di Real Madrid. Yang artinya pemain berusia 29 tahun akan tetap berada di Madrid hingga lima tahun kedepan atau saat Ramos berusia 34 tahun.

Dedikasi, loyalitas, dan totalitas peran Ramos di Madrid memang patut dihargai. Namun apakah Real Madrid tidak terlalu berlebihan mengingat Ramos yang sudah berusia 29 nampaknya tidak akan selamanya tangguh untuk mengawal lini belakang Madrid secara sempurna hingga usia 34 tahun nanti. Bussiness is bussines, football is football. Sepakbola dan bisnis merupakan hal yang tidak bisa terpisahkan. Kalau berbicara soal bisnis rasanya untuk menggaji Ramos bukan sebuah kesulitan bagi Madrid mengingat dana melimpah selalu tersedia berkat kepandaian bisnis Florentino Perez sebagai presiden klub.

Perubahan posisi Ramos di Madrid

Selain sebagai pemain yang multi fungsi Ramos juga memiliki style dalam bermain. Ketika kita melihatnya bermain kita akan melihat sisi eksentrik Ramos. Mulai dari cara menggiring, melewati lawan, mengumpan, dan terlibat dalam penyusunan serangan dalam permainan tim. Kalau masalah bertahan jangan ditanya lagi. Kepandaian dan kelugasan dalam mentekel dan memotong serangan sudah menjadi hal yang lumrah bagi seorang bek. Seperti yang kita lihat pada bek tangguh lain semacam Puyol, Thiago Shilva, Jhon Terry, dll. Namun khusus untuk Ramos kita bisa melihat caranya yang berbeda melalui keterlibatannya dalam permainan tim.

Memang diawal karirnya baik di timnas maupun di level klub posisi Ramos di lini pertahanan sering di geser ke kiri maupun ke kanan. Pun begitu memang juga dia mempunyai naluri menyerang yang tinggi sehinggi dia bisa membantu penyerangan lewat sisi kedua sayap. Atau juga terlibat duel bola udara dalam situasi penyerangan melalui set pieces atau pun corner kick. Keluwesannya melibatkan diri penyerangan membuat Ramos juga di plot sebagai gelandang tengah. Sebuah posisi yang bisa membantu tim dalam keadaan diserang dan menambah daya gedor saat menyerang.

Musim lalu dalam beberapa pertandingan Real Madrid Ramos di plot sebagai gelandang tengah. Ternyata peran itu sukses dijalankannya dan memberikan hasil yang positif. Dalam posisi diserang Ramos dapat memberikan bantuan perlindungan bagi dua palang pintu Madrid yang diisi oleh Varane dan Pepe. Pun begitu dalam posisi menyerang, Ramos muncul sebagai pemain yang dapat mendukung penyerangan lebih variatif, khususnya melalui duel-duel udara pada saat open play. Atau dalam posisi seperti ini lazimnya diberi nama Box to Box Mildfielder (B2BM).

Mengingat usia Ramos yang sudah 29 tahun nampaknya menejemen klub sudah menyiapkan rencana ke depan mengenai perannya dalam tim. Khususnya apabila ramos tidak lagi setangguh pada saat ini dalam menjaga pertahanan Madrid dikarenakan faktor usia. Berdasarkan hal tersebut menejemen Real Madrid beserta jajaran staf pelatih mungkin akan memberikan posisi baru yang bisa saja permanen dikala Ramos sudah mulai uzur. Peran itu ialah sebagai gelandang tengah. Yang mana Ramos dapat difungsikan sebagai pelindung lini pertahanan dan membantu dalam penyerangan.

Sebuah warna baru tentunya bagi lini tengah Madrid apabila hal demikian benar terjadi. Ketika musim lalu dapat kita lihat peran Ramos sebagai gelandang tengah saat pertandingan melawan Sevilla di ajang La Liga dan Atletico Madrid di ajang UCL. Hasil pertandingan keduanya berbua manis. Ramos pun didapuk menjadi kunci dari strategi yang dirancang oleh Don Carletto. Memang perannya tidak sehebat Gerrard, Iniesta, Xavi, atau pemain sekaliber Andrea Pirlo. Tapi Ramos adalah Ramos, pemain yang mempunyai gayanya tersendiri dalam permainan tim.

Nampaknya bukan sebuah perjudian apabila menejemen Real Madrid berpikiran demikian. Ramos yang saat ini sudah menjadi kapten sekaligus salah satu ikon klub menggantikan Cassilass akan benar-benar “dijaga” supaya tidak hengkang. Mengingat nampaknya dalam ima tahun kedepan belum ada sosok yang bisa dijadikan panutan dari para pemain asli Spanyol di Real Madrid, khususnya dari La Fabrica untuk memimpin Real Madrid. Kontribusi Ramos masih sangat dibutuhkan di Madrid dalam jangka panjang. Pengalihan posisi Ramos sebagai gelandang akan menjadi sebuah opsi yang positif kedepannya ketika dia sudah mulai melamban untuk menjadi palang pintu utama pertahanan Real Madrid. Pun juga dengan sikap kepemimpinan dan kematangannya dalam bermain. Seperti kita ketahui bahwasannya Real Madrid kurang ramah dengan para punggawanya yang sudah mulai termakan usia. Kebanyakan dari mereka hengkang ketika kemampuannya mulai berkurang. Mungkin untuk kali ini Ramos bisa dijadikan pengecualian. Semoga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline