Lihat ke Halaman Asli

puji handoko

laki-laki tulen

Pertamina, Motor Penggerak Kepedulian terhadap Sampah

Diperbarui: 9 Oktober 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dok. Pertamina

Sampah adalah persoalan serius yang mengancam planet bumi. Berbagai cara telah dilakukan untuk menguranginya. Namun sampah non-organik terus bermunculan seiring meningkatnya produksi yang dihasilkan manusia. Plastik menduduki peringkat utama pencemaran di berbagai belahan dunia. Atas dasar keprihatinan itulah, orang-orang tergerak untuk melakukan langkah perubahan.

Produksi plastik mulai didisain agar bisa rusak dengan sendirinya. Para ilmuwan juga terus mencari cara agar plastik bisa diurai secara alami dalam waktu yang singkat. Di samping itu, banyak orang yang mulai menggalakkan kampanye untuk menukar plastik dengan imbalan tertentu.

Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) IV wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu pihak yang menggalakkan kampanye itu. Pertamina mengajak masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah plastik, kemudian menukarnya dengan nominal rupiah tertentu.

Kegiatan itu dilakukan pada peluncuran program Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina di SPBU 4456213 Manding, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis 8 Oktober 2020. Sesuai dengan nama program itu, sampah plastik yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan rupiah non tunai melalui aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Temanggung.

Langkah baik itu merupakan hasil sinergi antara Pertamina dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Kesadaran terhadap ancaman sampah plastik itu bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dengan memberdayakan warganya.

"Melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari aktivitas kita setiap harinya. Khususnya sampah plastik botol minuman yang paling banyak ditemukan di tumpukan sampah," jelas Unit Manager (UM) Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR IV Anna Yudhiastuti, sebagaimana dikutip dari Gatra.com, Kamis 8 Oktober 2020.

Mekanisme penukarannya, setiap 15 botol minuman plastik ukuran 1.500 ml atau 25 botol minuman plastik ukuran 600 ml yang terkumpul, masyarakat memperoleh uang non tunai Rp500 dalam bentuk saldo MyPertamina, yang juga terintegrasi dengan saldo LinkAja! Rupiah yang terkumpul itu kemudian dapat digunakan untuk pembelian produk-produk Pertamina melalui aplikasi MyPertamina.

Upaya itu bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat. Mereka mendapat pemahaman secara langsung terhadap bahayanya sampah plastik yang mengancam kehidupan di muka bumi. Padahal jika dikelola dengan baik, selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sampah itu juga bisa menghasilkan uang. Kesadaran semacam inilah yang pelan-pelan ditumbuhkan di kalangan masyarakat melalui alam bawah sadar mereka.

Orang-orang yang selama ini abai dan menganggap remeh sampah palstik akan berpikir ulang. Mereka tentunya akan memahami ketika ada gerakan peduli yang rela membayar sampah tersebut. Edukasi sosial ini akan melahirkan generasi yang sadar lingkungan.

Untuk menjangkau para pengumpul sampah plastik itu, Pertamina telah menyediakan 8 titik SPBU di Temanggung, yang dapat dijadikan lokasi penukaran sampah plastik bagi masyarakat. Mereka yang tinggal di dekat salah satu SPBU itu akan dengan mudah menukarkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline