Lihat ke Halaman Asli

Krisis Kecerdasan Sosial dalam Bermasyarakat

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1340559412104981767

[caption id="attachment_190390" align="alignleft" width="150" caption="http://kuningtelorasin.files.wordpress.com/2009/03/toga.jpg"][/caption]

Tumpulnya kesadaran sosial khususnya dikalangan mahasiswa yang dirasa sudah lagi punya kemampuan ataupun kepekaan terhadap lingkungan sosialnya, dengan tidak mampu lagi memahami bagaimana keadaan yang ada di sekitar kita dalam lingkup masyarakat.

Jikalau boleh dikata, untuk saat ini dunia akademisi (umumnya) saat ini lebih menekankan pada pemikiran kritis yang hanya mengarah pada kecerdasan intelektual melalui pengetahuannya saja. Dibentuk sedemikian rupa di setiap konsentrasi yang dibawakal dari masing-masing spesifikasi untuk mempunyai kemampuan untuk menganalisis, kemampuan sintetis namun dirasakan sangatlah kurang untuk memberikan hal yang concern pada kecerdasan sosial.

Kepekaan sensitifitas yang sangat dibutuhkan mahasiswa dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan dirasa perlunya dunia pendidikan untuk bagaimana mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat bukan malah acuh tak acuh pada lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut tentunya penting untuk mahasiswa sebagai menunjang kehidupan bermasyarakat yang karena pada nantinya juga kita akan bermasyarakat, tidak usah jauh-jauh untuk mencontohkanya, kita lihat saja bagaimana ketiak universitat atau jurusan mempunyai progran KKN/PKL dimasyarakat, dari segi kontibusi mungkin sudah mendekati target di suatu masyarakat yang menjadi tujuanya pragram tersebut. Tapi lain soal ketika di pertanyakan bagaimana menangiani cepat dan tanggap dalam segi hubungan mahasiswa dengan penduduk yang sebagai objek program tersebut. pun juga jika tidak ada progran itu mahasiswa jarang membaur ketika semester I,II,III,IV,V,VI.

Jadi tidak hanya yang hanya diidentikan dengan kemampuan Intelektualnya Quetiont (IQ)nya saja, namun ada juga adanya keseimbangan peran kecerdasan sosial juga.

Kecenderungan pada zaman sekarang (modernisasi) ini, bisa kita lihat secara seksama yang seringnya mahasiswa berkutat pada bersitegangnya antara waktu karena adanya target atau bahkan ambisi disegala untuk cepat lulus (coemload) di bidangnya, baik dipandang dari segi gengsi atau pun tuntutan dengan lulus cepat-cepat tanpa mau untuk bermasyarakat ataupun membaur di lingkungannnya, contoh tersebut tentunya semakin menguatkan kita bahwa dunia pendidikan belumlah dapat diwacanakan sebagai pembentuk ataupun membangun kecerdasan sosial mahasisea dalam bermasyarakat dan tentunya akan membuat kehangatan hubungan antara mahasiswa dan lingkungan sosial semakin berkurang.

Lalu timbullah pertanyaan :

1.Apakah dalam sistem pendidikan kita ini sudah menciptakan kecerdasan sosial?

2.Apakah sistem pendidikan kita tak melahirkan kecerdasan sosial?

Menurut Buzan, kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekeliling atau sekitarnya.

Orang dengan kecerdasan sosial tinggi tidak akan menemui kesulitan saat memulai suatu interaksi dangan seseorang atau sebuah kelompok baik kelompok kecil maupun besar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline