Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Sedekah Nasi Anjing, Kesalahpahaman yang Mengandung Kesengajaan?

Diperbarui: 27 April 2020   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberi sedekah nasi bungkus yang diberi nama "nasi anjing" jelas salah besar (gambar ilustrasi dari Shutterstock)

Baru empat hari bulan Ramadan berlalu, umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa terusik kekhusyu'an ibadahnya. Penyebabnya karena heboh pembagian sedekah "nasi anjing".

Nasi Anjing Simbol Kesetiaan

Konon, menurut pencipta "merek"nya, nasi anjing simbol kesetiaan.

"Setahu kita kan, hewan yang setia itu anjing. Sebenarnya kita mau menginspirasi orang-orang yang mampu, orang yang dalam level punya uang, yuk jadi bangsa yang setia ini," kata Nita, Koordinator Lapangan Yayasan Qahal Family, kepada Kumparan, Senin (27/4).

Yayasan Qahal Family inilah yang membuat heboh publik tanah air, terutama umat Islam dengan pembagian sedekahnya yang menggunakan nama "nasi anjing". Sedekah "nasi anjing" ini dibagikan kepada warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selain beralasan simbol kesetiaan, penamaan nasi anjing ini untuk meniru penamaan nasi kucing. Di bungkus makanannya, ada stempel dengan tulisan "Nasi Anjing, Nasinya Wong Cilik, Bergizi & Sehat, Bersahabat dengan Nasi Kucing".

"Jadi kita bagiin. Pas bagiin orang tanya, ini nasi anjing? [Kami jelaskan] ini ada nasi kucing, ada nasi anjing, porsinya lebih besar. Mereka enggak marah," ungkap Nita.

Dianggap Kesalahpahaman Pihak Yayasan

Kasus yang membuat heboh dan nyaris memancing kemarahan umat Islam ini berakhir damai. Pihak kepolisian yang menerima laporan dan mengusutnya memastikan kasus ini hanya kesalahpahaman saja.

"Betul (hanya) kesalahpahaman," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono kepada CNNIndonesia.com, Senin (27/4).

Disampaikan Wirdhanto, pada Minggu (26/4) kemarin, telah dilakukan pertemuan antara pihak perwakilan warga Warakas dengan pihak yayasan 'Qahal Family'.

"Menemukan kata sepakat dan menyudahi polemik di antara kedua belah pihak," ucap Wirdhanto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline