Lihat ke Halaman Asli

Jailolo|| Surga yang Terlupakan

Diperbarui: 30 Mei 2021   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tarian Tradisional di Halmahera Barat. / SUMBER: kumparan.com

Jailolo–langkah kaki seakan terhenti ketika berpijak di tanah "Jiko Ma Kolano" (Penguasa Teluk/laut), atau Jailolo. Selain Budaya, Negeri ini juga memiliki nilai historis tersendiri di waktu massa empat tiang rumah bersatu atau empat kerajaan "Maluku" yang kini telah mekar menjadi sebuah Provinsi menjadi, "Maluku Utara". Jailolo sendiri merupakan kerajaan tertua sekaligus kabupaten tertua dari empat kerajaan di Maluku Utara, Timur Indonesia.

Dari Ternate untuk menuju ke surga kecil tersembunyi, yakni Jailolo, kurang lebih satu jam perjalanan lewat jalur laut. Transportasi dari kota Ternate ke Jailolo hanya menggunakan kapal feri atau speed boat, jalur laut, tidak ada jalur darat.

Setibanya di Jailolo, mata kita dimanjakan oleh panggung untuk pentas di atas laut. Tidak jauh dari tempat pemberhentian jalur laut dari kota Ternate–Jailolo. Panggung tersebut pertama kali di injakkan kaki oleh Grup Band Ariel–Noah pada FTJ (Festival Teluk Jailolo) tahun 2013 silam, dan terakhir oleh Grup Band legendaris, Slank pada Festival Teluk Jailolo, 2018. Dan masih banyak lagi, artis-artis papan atas Indonesia yang pernah berziarah di bumi jazirah "Jiko Ma Kolano", Jailolo, Halmahera Barat.

Dok: Festival Teluk Jailolo.

Para turis mancanegara juga pernah mencicipi keindahan alam di sini, mulai dari indahnya pantai Lapasi di desa Susupu, Kecamatan Sahu, Kampung Pelangi dan Jalbon, di desa Bobanehena, dan sampai pada tempat permandian air panas desa Galala, Kecamatan Jailolo. 

Bukan hanya itu, Air terjun unik bernama Air terjun Kahatola, di Loloda pun menjadi tempat favorit para pengunjung ketika berkunjung di Jailolo, Halmahera Barat. Adapun ekspedisi-ekspedisi edukasi yang akan kita temui juga disini, ekspedisi burung bidadari, ekspedisi cengkeh, dan ekspedisi talaga rano (Danau). Semuanya ada disini, di Jailolo, Halmahera Barat.

Air terjun Kahatola, Loloda.

Beragam masakan dan minuman khas budaya yang bisa kita temui di sini, di Kecamatan Sahu dan Sahu Timur, sering diagendakan acara adat yang dikenal dengan sebutan "Orom Sasadu" atau "Makan-Makan Adat". Dari acara tersebut pengunjung akan menjumpai masakan yang namanya "Nasi Bulu/Nasi Bambu/Nasi Kembar", yang disajikan bersama Lauk sayur-mayur dan ikan dari hasil panen pertanian. Semuanya dihidangkan dan makan bersama dengan para Tetua adat yang ada bersama-sama di acara adat tersebut. 

Tak lupa juga minuman khasnya, minuman beralkohol menjadi minuman favorit di acara adat ini. Cap tikus atau Saguer adalah minuman beralkohol yang dikelola dari sari buah pohon aren/nira. Minuman ini sudah menjadi minuman khas turun temurun orang-orang Halmahera, khususnya Halmahera Barat sejak awal abad ke 16 menurut cerita mitosnya, belum ada catatan sejarah mengenai makanan dan minuman khas tersebut. 

Orom Sasadu/Makan-makan adat, Sahu.

Namun, masih banyak lagi yang belum bisa dijumpai dan diceritakan karena adanya keterbatasan akses. penghalang, penghalang revolusi namanya. Internet yang menjadi kebutuhan awal di sini, belum secara merata dirasakan oleh masyarakat Halmahera Barat pada umumnya, dibandingkan kota-kota tetangga atau kota-kota besar yang ada di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline