Lihat ke Halaman Asli

Prayitno Ramelan

TERVERIFIKASI

Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Sudah Diuji Kemanjurannya, Buat Apa Pilih Bayar Denda Vaksinasi?

Diperbarui: 14 Januari 2021   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). (foto: ANTARA FOTO/JOJON via kompas.com)

Mungkin ada yang belum jelas mengapa hampir semua negara di dunia berusaha memvaksin rakyatnya dan bahkan menggratiskan, ini karena upaya menanggulangi corona virus covid 19 hanya dengan cara protkes 3M tidak mampu menetralisir penularan dan menghilangkan covid. 

Selama sekitar 11 bulan--satu tahun-- masyarakat dunia yang terinfeksi dan yg meninggal terus bertambah. Ada yang turun kemudian naik lagi, terkena gelombang kedua. Upaya memvaksin tujuan utamanya tercapainya herd immunity.

Daftar lima besar negara hingga 13 Januari 2021 yang warganya terinfeksi Covid dan jumlah yang meninggal ;

Amerika Serikat, 23.584.331 kasus, 393.430 meninggal.
India, 10.512.573 kasus, 151.758 meninggal.
Brasil, 8.256.536 kasus, 205.964 meninggal.
Rusia, 3.471.053 kasus, 63.370 meninggal.
Inggris, 3.211.576 kasus, 84.767 meninggal. 

Sementara posisi Indonesia pada urutan 20 dunia, tercatat pada 13/1/2021, total kasus 858.043, kasus baru +11.278, meninggal total 24.951, meninggal (24 jam) 306, sembuh total 703.464. 

Herd Immunity

Pengertian herd immunity dalam bahasa Indonesia adalah "kekebalan kelompok" yaitu suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular (saat ini corona virus) yang terjadi ketika sebagianbesar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi. 

Dalam populasi yang sebagian besar individunya memiliki kekebalan (mereka ini tidak mungkin berkontribusi pada penularan penyakit), rantai infeksi kemungkinan besar terganggu sehingga penyebaran penyakit akan terhenti atau terhambat. 

Semakin besar proporsi individu yang kebal dalam suatu populasi, semakin kecil kemungkinan individu yang tidak kebal akan bersentuhan dengan individu yang terinfeksi. 

Hal ini akan membantu melindungi individu yang tidak kebal dari infeksi. Oleh karena itu negara-negara di dunia termasuk Indonesia berusaha mendapatkan vaksin untuk rakyatnya, agar tercapai kekebalan kelompok. 

Karena masih adanya simpang siur informasi yang meragukan vaksin, beberapa pimpinan nasional negara memberi contoh divaksin perdana. Selain Presiden Jokowi yang disuntik vaksin Sinovac (13 Januari 2021), beberapa Kepala negara/pemerintahan juga disuntik perdana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline