Lihat ke Halaman Asli

Prama Ramadani Putranto

TERVERIFIKASI

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Ketika Gorengan Menjadi Saksi

Diperbarui: 22 Juni 2022   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepiring Gorengan dengan Berbagai Varian - Sumber : Dokumen Prama R. Putranto

"Gorengan, camilan yang mengenyangkan. Setidaknya keberedaannya selalu berhasil menjadi penawar sementara ketika perut mulai keroncongan. Namun sebenarnya, kehadiran gorengan tidak hanya sebagai penawar rasa lapar saja, ia menjadi saksi ragam cerita, cerita soal kehidupan."

Sebagian besar masyarakat gemar sekali menyantap gorengan dalam berbagai acara. Mulai dari acara yang sifatnya serius hingga santai. Mulai dari rapat, kumpulan remaja, hingga ketika ngobrol santai ngalor ngidul di angkringan, gorengan selalu hadir menemani dan mewarnai jalannya cerita. Bakwan, tempe mendoan, tahu isi, tahu petis, hingga pisang goreng selalu saja berhasil menjadi magnet yang memiliki daya tarik kuat, utamanya ketika perut mulai berisik apalagi saat berada dalam obrolan asyik. Ketika sepiring gorengan hadir di tengah-tengah diskusi, yakinlah pasti akan cepat ludes tak tersisa. 

Kali ini tentang gorengan, bukan hanya soal daya tarik yang dimilikinya terkait dengan urusan perut dan bukan juga soal keberadaannya yang selalu setia menemani ketika diskusi asyik tercipta. Namun tentang bagaimana mereka, sekumpulan gorengan itu menjadi saksi sebuah pemikiran, sebuah curahan hati, bahkan menjadi saksi kisah keluh kesah. Bermula dari sepiring gorengan, tercipta sebuah cerita penuh makna mendalam tersirat di dalamnya.

Saksi Sebuah Pemikiran

"Ketika duduk melingkar dan tercipta sebuah diskusi yang asyik, di tengah-tengahnya selalu hadir beberapa macam varian gorengan yang selalu siap menjadi saksi lahirnya pemikiran-pemikiran cemerlang."

Ketika sebuah perkumpulan mengadakan diskusi, ketika rapat-rapat formal dimulai, biasanya selalu hadir kudapan khas sebagai pengganjal sementara ketika lapar melanda. Biasanya gorengan dengan berbagai macam varian menjadi opsi utama. Dalam sebuah diskusi yang tercipta akan selalu hadir pemikiran-pemikiran luar biasa yang keluar dari isi kepala. Tak peduli seberapa besar ruang lingkupnya, namun satu hal yang pasti gorengan selalu menjadi saksi pemikiran-pemikiran yang muncul itu. Gorengan berhasil memberikan warna dalam sebuah diskusi yang penuh makna. 

Saksi Keluh Kesah

Salah satu tempat nongkrong paling asyik adalah angkringan. Nasi kucing, sate-satean, mulai dari sate telur puyuh, sate usus, hingga sate keong, dan tentunya berbagai varian gorengan yang telah tersaji menjadi pelengkap obrolan santai di sebuah angkringan. Topik bahasannya tentunya bermacam-macam, mulai soal politik hingga soal bagaimana menjalani kerasnya hidup. Keluh kesah seringkali terdengar dalam sebuah obrolan asyik di angkringan. Meski tidak saling mengenal satu sama lain, berkeluh kesah tentang kebijakan pemerintah hingga hal-hal lain seputar kehidupan selalu menjadik topik menarik untuk diobrolkan, sehingga suasana pun menjadi semakin hangat. Angkringan memang menjadi salah satu tempat asyik untuk mengutarakan segala unek-unek yang ada di kepala agar lebih plong terasa. Lagi-lagi gorengan di depan mata, menjadi saksi.

Saksi Kisah Cinta

"Di warung soto bersama si dia, membahas tentang masa depan yang mau di bawa kemana merupakan topik bahasan penting dalam menjalin sebuah hubungan asmara. Sembari makan soto berdua, lagi-lagi ada gorengan di sebelahnya tersaji menawarkan kekhasan rasa."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline