Lihat ke Halaman Asli

Mulya Singacala

Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

UNMA Milih Pamingpin

Diperbarui: 11 Januari 2022   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Komisi Pemilihan Rektor dan Dekan Universitas Majalengka tahun 2022. 

Bismillahiramanirahim, dengan menyebut nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim, alhamdulillahirabil 'alamim segala Puji saya ucapkan hanya kepada Allah, Tuhan alam semesta. Seraya bersholawat pada baginda Nabi Muhammad al-Musthofa, kepada keluarga, sahabat dan seluruh kaum muslimin yang mengikuti ajarannya. 

Bada basmalah dan hamdalah, saya gerakan kybord laptop ini untuk mencurahkan rasa rindu kami menyambut pemimpin Universitas Majalengka untuk masa bakti 2022-2026 yang telah masuk pada masa pendaftaran calon beberapa hari kemarin. 

Kepemimpinan merupakan sunatullah, secara fiqih masuk pada kategori fardhu'ain, sesuatu yang tidak boleh dilewatkan dan ditinggalkan, karena apabila terjadi pembiaran dan tidak ada pemimpin diantara kita maka kita termasuk pada golongan orang-orang yang sangat merugi. 

Kepemimpinan merupakan wujud kecintaan kita pada Allah SWT dan Rasullnya, pada beberapa ayat al-Qur'an Allah memerintahkan pada kita dengan kalimat ketaatan, ketaatan pada Allah, ketaatan pada Rasulullah dan ketaatan pada pemimpin. Kata pemimpin berkonotasi dan berposisi banyak, bisa dilihat dari lingkup keluarga sebagai bagian yang terkecil, masyarakat, komunitas dan bahkan Negara bangsa, sehingga pemimpin menjadi wajib adanya, dan hukum memilih pemimpin menjadi wajib bagi kita semua. 

Periodisasi atau pembatasan waktu kepemimpinan merupakan keinginan dan kecenderungan manusia, sifat manusia yang selalu ingin berubah, menggantungkan rencana dan melakukan ikhtiar pengukuhan rencana itu merupakan bagian dari sifat kemanusiaan pada saat ini, sehingga periodisasi menjadi keniscayaan dalam kepemompinan komunitas bagi masudia zaman ini. 

Periodisasi menjadi aturan yang dikembangkan manusia dalam mewujudkan nilai-nilai terbaik yang ingin dicapainya, sekelompok orang tak mungkin akan terus mempertahankan kepemomoinanya tanpa batas waktu melainkan adanya batasan waktu yang di sepakatinya, sehingga perubahan jadi alat dan sekaligus legitiasi fiqih periodisasi keepemipmpinan yang di sepakati oleh manusia tanpa melabrak nilai-nilai syariat yang terkandungnya. 

Hitungannya dapat pula berpariasi, ada yang lima tahun sebagaimana presiden, ada yang 4 tahun bagi lembaga dibawahnya da nada pula yang 7 tahun seperti halnya jabatan Kepala Desa sekarang ini. Ketaatan pada pemimpin bukan dalam arti dibatasi waktu melainkan kesepakatan kita untuk menjadi lebih baik mempunyai batas waktu, kaidahnya adalah jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka kalian akan beruntung, dan jika hari ini lebih buruk pada hari kemarin maka kalian merugi. 

Proses kepemimpinan sejatinya sangat memperhatikan perubahan baik, apabila tidak maka kita semua akan menjadi bagian orang-orang yang merugi, maka subtansi kepemimpinan adalah menghadirkan kebaikan dengan tidak menjadi hakim bagi kepemimpinan yang telah lalu dan merawat nilai-nilai baik dari kepemimpinan yang lalu dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan penghormatan. 

Pamingpin UNMA

15 Tahun usia universitas Majalengka, torehan nilai baik telah disebar dimana-mana, tidak hanya bagi masyarakat Majalengka melainkan Masyarakat wilayah III Ciayumajakuning merasakannya. Pergantian kepemimpinan UNMA telah berjalan hingga 3 pemimpin tercatat dalam perjalanannya, sebutsaja kepempmpinan pertama di sandang oleh Prof. Dr. H.A. Yuus, SH, MBA, M.Si. selanjutnya Dr. Wahyudin Nawawi, MM dan dilajutkan oleh Prof. Dr. Ir. H. Sutarman, M.Sc. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline