Lihat ke Halaman Asli

Prabu Bathara Kresno

Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Lain Sisi: Tagana Lomba Dunlap, Raih MURI

Diperbarui: 21 Desember 2017   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piagam Penghargaan MURI untuk Tagana

Surabaya (21/12/2017)-  Kementerian Sosial kembali menorehkan prestasi. Melalui lomba Dapur Umum Lapangan (Dunlap) berhasil mencetak rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor lomba Dumlap Taruna Siaga Bencana (Tagana) Terbanyak.

Penghargaan MURI diserahkan langsung kepada Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial saat puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Rabu (20/12). Selanjutnya, penghargaan tersebut diserahkan kepada Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Dirjen Linjamsos saat menerima Piagam MURI

Lomba yang diikuti Tim TAGANA dengan 38 Mobil Dunlap Tagana Kabupaten/Kota se-Jawa Timur tersebut mengharuskan setiap pesertanya menyiapkan makanan sebanyak 300 bungkus dalam kurun waktu dua jam. Menunya adalah nasi, tumis kacang panjang, telur bumbu bali, dan sambal.

Lomba yang digelar mulai pukul 04.55 dan berakhir pukul 06.55. Sedikitnya 11.400 nasi kotak berhasil disajikan dalam lomba tersebut yang hasilnya akan dibagikan kepada seluruh peserta puncak peringatan HKSN 2017.

Juri saat mencoba masakan peserta lomba Dunlap

Ada empat kriteria penilaian yang dilakukan oleh tim juri yakni kualitas makanan, proses memasak, standar safety, dan rasa makanan. Dan akhirnya, tim juri lomba dapur umum Tagana, yakni Abdul Rahman (Bekang Kodam V Brawijaya), Hary Hikmat (Dirjen Linjamsos) dan Bambang (Chef Maxone Hotel Surabaya) memutuskan Tagana dari Kabupaten Trenggalek, Tulungagung dan Banyuwangi sebagai juara 1, 2 dan 3.

"Ini menjadi modal Tagana untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada para korban bencana," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Rabu (20/12) di Surabaya.

Khofifah mengatakan, Tagana bertugas dalam hal pemulihan dan penguatan sosial korban bencana alam serta kerjasama dan pengelolaan logistik khususnya dapur umum di pengungsian saat terjadi bencana. Dalam "Standard Operasional Procedure" mewajibkan Tagana hadir maksimal 1 jam setelah terjadi bencana.

Salah satu aksi peserta lomba Dunlap

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan "rekor MURI yang ditorehkan oleh Tagana Jatim adalah bukti konsistensi Tagana dalam bertugas dan melayani para korban bencana serta merupakan salah satu bentuk kesigapan para Tagana sebagai antisipasi jika ada bencana.."

"Lomba Dunlap ini menunjukkan kesigapan mereka dalam menyajikan masakan bagi korban bencana, tanpa melupakan rasa tentunya," kata Harry.

Salah satu peserta lomba sedang mengolah makanan

"Jadi kecepatan mereka menyiapkan makanan dalam situasi darurat itu menjadi suatu hal SOP yang harus mereka penuhi, mungkin kalau dalam suasana normal, mereka bisa saja masak dengan rileks dengan santai, dengan melihat menu per menu, tapi kalau dalam situasi darurat orang banyak kelaparan, kita tidak siap makanan, alat-alat mereka habis kena banjir atau karena longsor, atau karena apapun dari bencana membuat mereka kehilangan waktu untuk memasak, sehingga makanan siap saji dengan cepat itu menjadi salah satu unsur penting, dan kami tidak melihat mereka memasak dengan grusa grusu (terburu-buru)," jelas Hary setelah menerima penghargaan dari MURI mewakili Menteri Sosial.

Dirjen Linjamsos bersama para juri foto bersama dengan para pemenang lomba

Harry menegaskan bahwa juri Lomba Dapur Umum Tagana se Jawa Timur ini dinilai oleh juri profesional di bidangnya. "Untuk penjurian kami bekerjasama dengan Perhimpunan Chef Indonesia." 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline