Lihat ke Halaman Asli

PMM31

PMM Universitas Muhammadiyah Malang 2021 KELOMPOK 31 GELOMBANG 3

Branding UMKM di Desa Ngijo Guna Meningkatkan Penjualan di Tengah Pandemi oleh PMM Universitas Muhammadiyah Malang

Diperbarui: 7 Mei 2021   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Refi Nibras M

Di dalam kondisi pandemi covid-19 yang tengah melanda negeri kita Indonesia menjadi kondisi buruk yang tengah di alami oleh masyarakat terutama kondisi tersebut juga dirasakan oleh para penjual atau pelaku UMKM. Tetapi banya pula yang memutuskan untuk vakum atau malah menutup usaha sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan, hal ini justru bukan keputusan tepat. Sebab baik didalam kondisi seperti apapun kebutuhan di dalam masyarakat tidak akan berkurang hanya karena suatu kondisi yang tidak memungkinkan justru karena di tengah pandemi seperti sekarang kebutuhan justru meningkat.

Solusi yang kami terapkan untuk UMKM ini adalah dengan melakukan branding UMKM, yakni meningkatkan kesadaran brand di tengah masyarakat. Kami mensurvey beberapa UMKM di Desa Ngijo dan mengambil 2 produk yang kami bantu untuk branding, yakni kerupuk bawang dan jamu tradisional. Kami membantu dari pembuatan brand atau merek karena sebelumnya produk yang kami bantu belum memilki brand sendiri. Setelah pembuatan brand kami juga membantu memasarkan produk tersebut dengan menggunakan akun media sosial seperti whatsapp, Instagram, maupun media lainnya.

dokpri

Untuk jamu memilki 3 varian rasa yang berbeda yakni temulawak, jahe, dan kunyit. Harga yang dibandrol termasuk relatif terjangkau, untuk harga temulawak dan kunyit berkisar Rp. 15.000/pcs, sedangkan untuk jahe seharga Rp.18.000/pcs. Keunggulan dari produk jamu ini yakni bahan-bahan yang digunakan alami serta tanpa bahan pengawet.

dokpri

Untuk kerupuk bawang juga memilki harga yang relative murah juga berkisar Rp.10.000/pcs. Keunggulan dari produk kerupuk bawang ini bisa langsung di goreng tanpa dijemur kembali sehingga memudahkan pembeli untuk langsung menggorengnya, serta isi yang lebih banyak sehingga akan mudah disukai dikalangan masyarakat.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline