Lihat ke Halaman Asli

Perilaku Nekat Pejalan Kaki di rel Kereta Api

Diperbarui: 9 Agustus 2017   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan Kereta Api bukanlah Jembatan Pejalan Kaki. (foto: Klinik Fotografi Kompas)

Sejauh mana kaki melangkah,  sejauh itulah nasib kita berubah. Tapi janganlah melangkah di tempat yang salah!

Kalimat tersebut sebuah nasehat bagi semua orang,  bisa kita maknai sebagai kalimat bersayap, atau kita baca sebagai kalimat yang sederhana,  lugu apa adanya. Kadang kita membaca berita seorang pejalan kaki tersambar bis/truk di jalan raya,  karena tidak adanya trotoar yang fungsinya sudah berubah menjadi tempat parkir / lapak pedagang kaki lima.

Ada juga pejalan kaki yang tersambar kereta karena menyeberangi jembatan jalur kereta di atas sungai yang jelas-jelas bukan untuk pejalan kaki menyeberang. Bila sudah terjadi kecelakaan,  kita akan saling lempar opini, menyalahkan pihak-pihak yang sebenarnya sudah mentaati aturan yang ada.

Saat ini setiap kejadian kecelakaan selalu menghiasi sosial media, dan menimbulkan opini yang tidak melihat cerita asli. Dimanapun kita berjalan kaki, melangkah, akan lebih baik bila berhati-hati.  Tidak di jalan raya,  tidak juga di rel kereta api,  karena semua sudah ada peruntukan masing-masing!

Mari kita isi kemerdekaan ini dengan menjadi pribadi yang cerdas dan taat pada aturan!

#SavePedestrian
#SaveJalurKeretaApi
#SavePenggunaJalanRaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline