Lihat ke Halaman Asli

Petrus Kanisius

TERVERIFIKASI

Belajar Menulis

Tentang Waktu

Diperbarui: 1 Juli 2016   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat waktu yang hilang tidak dapat kembali. Ilustrasi Foto dok. Kamus Mutiara

Musim berganti musim, hari berganti hari inilah yang selalu terjadi sepanjang waktu. Entahlah kapan waktunya akan tiba berhenti. Demikian pula dengan setiap tarikan nafas hidup, tidak diketahui kapan waktunya dicabut.

Waktu, mungkin itulah singkatnya. Dari waktu, semua berlomba-lomba untuk mengisi dan menghiasi diri dengan beragam bentuk, cara ataupun tindakan yang dilakukan.

Demi waktu untuk mencari sesuap nasi, seteguk air.

Waktu yang tersisa selalu dilewati atau terlewatkan tanpa disadari hingga usia saban hari terus bertambah,

Dari waktu mengejar mimpi;

Mimpi akan perubahan itu yang acap kali terdengar dan terlontar,

Mimpi untuk menjadi nyata dari waktu ke waktu,

Waktu sering terbuang?, terlewatkan?, dimanfaatkan?.

Entahlah, itu semua pribadi masing-masing yang menjalankannya (menjalani waktu demi waktu).

Waktu tetaplah waktu yang berjalan sesuai alurnya tanpa bisa kita putar kembali.

Waktu terus berlalu, ada ruang dan waktu yang telah dilakukan atau terlewatkan. Tentang mengisi ruang  membentang ragam bentuk gambaran tingkah polah yang nyata atau kah bayang-bayang semu?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline