Lihat ke Halaman Asli

pintukata

Menulis Bebas.

Rehat

Diperbarui: 30 Juli 2020   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Betapa pun istirahat adalah tenggang waktu yang sangat diimpikan bagi tiap orang. Menghindari riuh kehidupan yang sangat menguras konsentrasi hati serta pikiran. 

Gelombang-gelombang yang mengantarkan siapa pun, yang setia menyelami, akan terus merasa tergerus kreativitasnya, diasah kejelihannya dalam menaksir tindakan, yang memungkinkan orang tersebut untuk menelurkan gagasan yang soluktif. 

Begitu pun aku, yang sedari awal hingga sekarang, terus bergejolak dalam pengembaraan hidup yang tak lekang waktu, tak henti di detik ke berapa pun, terus menghimpun pengalaman sebelum mati, yang memisahkan ruh dan jasadku benar-benar terjadi.

Kiranya, batinku bertanya "mula-mulanya kau hidup untuk apa?" pertanyaan lanjutan jatuh mengiringinya " apa yang kau cari?". Sejauh inikah aku melangkahkan kaki hanya untuk mengagumi kelengkapan anugerah-Mu?

Aku haus akan keheningan, mematung dalam diam, menatap dalam petang, untuk....

Aku belum merasakan apa-apa. 

2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline