Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rehat

30 Juli 2020   18:14 Diperbarui: 30 Juli 2020   18:10 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Betapa pun istirahat adalah tenggang waktu yang sangat diimpikan bagi tiap orang. Menghindari riuh kehidupan yang sangat menguras konsentrasi hati serta pikiran. 

Gelombang-gelombang yang mengantarkan siapa pun, yang setia menyelami, akan terus merasa tergerus kreativitasnya, diasah kejelihannya dalam menaksir tindakan, yang memungkinkan orang tersebut untuk menelurkan gagasan yang soluktif. 

Begitu pun aku, yang sedari awal hingga sekarang, terus bergejolak dalam pengembaraan hidup yang tak lekang waktu, tak henti di detik ke berapa pun, terus menghimpun pengalaman sebelum mati, yang memisahkan ruh dan jasadku benar-benar terjadi.

Kiranya, batinku bertanya "mula-mulanya kau hidup untuk apa?" pertanyaan lanjutan jatuh mengiringinya " apa yang kau cari?". Sejauh inikah aku melangkahkan kaki hanya untuk mengagumi kelengkapan anugerah-Mu?

Aku haus akan keheningan, mematung dalam diam, menatap dalam petang, untuk....

Aku belum merasakan apa-apa. 

2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun