Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi: Air Mata

Diperbarui: 21 Juni 2021   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar untuk Puisi Air Mata dari depositphotos.com

Air mata
tidak akan jatuh sebelum rasa melempar sauh
jauh
di kedalaman jiwa.

Air mata
satu-satunya lautan
yang bisa melarung bahagia, kecewa, sedih,
cinta, haru, getir, benci dan rindu
ke ujung penantian.

Kadang butuh waktu bertahun lamanya
tapi kadang menit demi menit pun cukup
untuk mengumpulkannya
dan membiarkannya jatuh seperti gerimis senja.

Kita telah berlatih
memanennya dari awan-awan kelopak mata
untuk mengaliri relung-relung
yang gersang pada beberapa sisi kehidupan.

Mungkin tidak akan selalu cukup
tapi selagi asa dan rasa masih melempar sauh
jauh
di kedalaman jiwa
kita akan selalu punya alasan
untuk berbagi air mata.

---

kota daeng, 21 Juni 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline