Lihat ke Halaman Asli

Pical Gadi

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ganjar Pranowo, Uji Klinis Covid-19, dan Bursa Pilpres

Diperbarui: 22 Agustus 2020   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ganjar Pranowo. Gambar dari kompas.com

Sudah jadi topik perbincangan umum jika Ganjar Pranowo digadang-gadang sebagai salah satu kandidat calon presiden pada perhelatan Pilpres tahun 2024 nanti.

Mengamati sepak terjang Gubernur Jawa Tengah ini, saya salah satu yang setuju namanya masuk ke bursa pilpres. Sejauh ini Ganjar Pranowo tidak pernah jadi pesakitan kasus yang bisa menjatuhkan reputasinya. Memang beberapa waktu lalu namanya dikait-kaitkan dengan kasus korupsi e-KTP, tapi sekali dua kali "tersandung" memang sudah jadi jalan ninja seorang politisi. Toh dia juga tidak terbukti melakukan tindak pidana.

Tapi sadar atau tidak sadar, ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi ini bisa jadi semacam "jebakan betmen" yang balik menyandera dirinya. Di satu sisi, membuatnya mesti lebih hati-hati mengambil kebijakan-kebijakan apalagi yang dapat memiliki konsekuensi politik. Sementara itu, di sisi lain lawan-lawan politiknya selalu mengintai dan mencari celah kesalahan yang bisa digunakan untuk menjatuhkan pejabat publik yang berada di bawah bendera partai banteng itu.

Mungkin selama ini Ganjar Pranowo feel free saja dengan sebagai kepala daerah (baca: tidak mau ambil pusing dengan segala riuh rendah tentang pilpres 2024). Tapi sebagai seorang kader yang punya elektabilitas hijau pada sejumlah survei tentang pilpres 2024, partai pasti menyimpan harapan besar pada sosok yang lahir di Karanganyar, 51 tahun lalu itu.

Isu terbaru yang menarik disimak adalah mengenai tawaran menjadi sukarelawan vaksin Covid-19 yang kabarnya sudah sampai uji klinis tahap 3.

Berbeda sikap dengan Gubernur Ridwan Kamil dan jajaran yang bersedia menjadi sukarelawan uji klinis vaksin, Ganjar Pranowo tidak bersedia.

Alasannya karena belum mengetahui pasti reaksi tubuh setelah diberi sampel vaksin. Selain alasan itu, Ganjar Pranowo juga mengatakan tidak ingin dituding sebagai pencitraan saja.

"Tidak. Saya tidak mau masuk dalam kegenitan-kegenitan politik. Maaf ya. Namun saya tetap acungi jempol buat Kang Ridwan Kamil dan Forkopimda Jawa Barat yang siap jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.

Kalau saya ikut Anda akan bilang pencitraan. Kalau saya tidak ikut dibilang takut. Kita proporsional saja. Kalaulah kemudian di republik ini membutuhkan itu ya ayo kita kerjakan," ucap Ganjar saat wawancara eksklusif dengan awak media tribunnews.com (selengkapnya di sini)

Nah, ini yang saya maksudkan dengan jangan sampai jatuh pada "jebakan betmen".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline