Kau tahu bagian paling menyakitkan dari kematian?
Ah tentu saja kau tak tahu karena belum mencobanya
Atau yang lain hanya menerka-nerka dengan imajinasi anak kecil
Maka izinkan aku untuk bercerita
Bagian perbagian hingga nanti menjadi genap
Tapi bukan maksud hati untuk menakuti
Aku hanya ingin kau bisa bersia
Jika saja kau tahu
Jika saja kau lebih dulu menyadari
Kau akan menangis sendu
Sambil memaki kebodohan diri
Nanti ketika kau berpisah dengan raga
Yang paling menyiksamu adalah cinta
Kau mungkin ingin langsung membantah
Karena kau pikir semua cinta itu baik
Tapi tolong dengarlah aku sampai akhir
Hingga terang dan hilang semua sangka
Semua yang kau cinta adalah siksa bagimu
Ketika nanti kesadaranmu ditarik paksa dari tubuh
Dengan tahu bahwa ini kan selamanya
pikiranmu bekerja cepat
Kilasan-kilasan tentang dirimu di masa lalu
Bagai nyata serta rinci meski dalam waktu sekejap mata
Kau melihat keluargamu yang dibangun dalam suka cita
Anak-anak yang kerap kau banggakan telah matang
Sahabat yang menjadi teman ketika sulit melanda
Jabatan yang kau pernah perjuangkan mati-matian
Gundukan harta yang kau kunci rapat-rapat agar tak dicuri orang
Kesenangan manis yang bisa kau cicip di masa jayamu sekarang
Kau akan meronta-ronta
Memohon mati-matian
Berteriak sekuat tenaga meminta bantuan
Karena rasa takut luar biasa akan hilangnya segala nikmatnya dunia
Tapi sang mau selalu tegas
Menjalankan tugas tanpa sekalipun alpa
Tercipta dengan disiplin luar biasa
Akan dedikasinya pada sang pencipta
Semakin kau meronta, memohon dan berteriak
Semakin jauh pula semua yang ada di dunia
Semakin samar pula semua yang kau cinta
Kau akan rasakan perih
seperti ada pisau yang tertancap di hati
Lukanya menganga sambil sekali-sekali tertiup angin semilir
Dan kau hanya bisa menangis sesegukan dalam diam
Sambil menyaksikan semuanya hilang bagai tertiup angin lewat