Lihat ke Halaman Asli

Peternak Rakyat

Peternak Rakyat untuk Ketahanan dan Kedaulatan Pangan

Peternakan GPS Paling Canggih di Indonesia Hadir di Wonogiri

Diperbarui: 27 September 2021   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengguntingan pita peresmian pembukaan peternakan GPS di Giriwoyo, Wonogiri, Senin (27/9). Dok. Ludhy Cahyana

Wonogiri (27/9). Industri perunggasan nasional bakal kian marak dengan kehadiran peternakan Grand Parent Stock di Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. Di atas lahan seluas 8 hektare, PT Janu Putra Sejahtera bagian dari Grup Janu Putra membangun peternakan dengan penggunaan teknologi industri 4.0.

"Kami didukung oleh De Heus Indonesia sehingga dapat membangun kandang canggih, yang terkomputerisasi dan ramah lingkungan," ujar Singgih Januratmoko pendiri Grup Janu Putra.

Kandangnya sanggup menampung 20.000 ayam GPS, yang lebih ramah lingkungan dengan penggunaan sel surya dan bebas dari bungkus atau plastik. "Sentuhan dengan manusia juga minim, sehingga lebih bebas bakteri untuk menghasilkan produk lebih berkualitas," ujar Singgih.

Ditemui saat pembukaan peternakan pada Senin (27/9), Singgih mengatakan daerah Wonogiri Selatan dipilih, untuk pemerataan investasi dan membuka lapangan kerja, "Saat memulai operasi, kami mempekerjakan 80 persen pegawai dari warga sekitar," imbuh Singgih.

Sementara itu, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan, investasi peternakan di Wonogiri sangat tepat, karena ekonomi terus tumbuh. Selain itu kesadaran pentingnya protein juga kian populer di kalangan masyarakat.

"Masyarakat Wonogiri menyerap 1,7 juta kg daging ayam per tahun, sementara protein lain seperti telur mencapai 800.000 kg per tahun," ujarnya. Menurutnya Pemerintah Kabupaten Wonogiri memudahkan investasi, namun investor harus sangat peduli terhadap limbah mereka, baik yang mengotori tanah, udara, maupun air, "Pelanggaran bisa ditindak tegas," imbuhnya.

Terkait tujuan pembangunan peternakan canggih dan dukungan De Heus, menurut Singgih berkaitan dengan peningkatan standar performa pembibitan GPS Grup Janu Putra ke tingkat internasional. Dengan demikian menghasilkan Parent Stock (PS) yang menghasilkan Day Old Chicks (DOC) berkualitas tinggi.

De Heus menurut Singgih, membantu membuka pasar ekspor telur tetas atau hatching egg (HE) ke mancanegara, "Pasar GPS untuk Myammar dan Vietnam masih terbuka lebar," ujarnya. Negeri-negeri tetangga itu membutuhkan sekitar 2 juta telur per tahun.

Berlatar kebutuhan tersebut, PT Janu Putra Sejahtera berkolaborasi dengan De Heus yang memiliki rekam jejak dalam bidang nutrisi hewan selama 100 tahun. Singgih meyakini, kerja sama dalam peternakan dengan De Heus dapat menjadi kontribusi dalam industri perunggasan nasional.  

Menurut Singgih, pembangunan peternakan ayam GPS berteknologi tinggi, merupakan tuntutan pasar yang terus berkembang. De Heus menurut Singgih menjadi mitra yang tepat, dalam membangun rantai pasokan daging ayam yang aman sesuai dengan standar Global G.A.P.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline