Lihat ke Halaman Asli

Aam Permana S

ihtiar tetap eksis

Pilkades Serentak di Era New Normal, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 2 Juni 2020   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Sabar, tawakal dan berserah diri. Demikianlah barangkali sikap yang mesti dipegang para calon kepala desa di seluruh Indonesia yang pelaksanaannya ditunda karena pandemi corona.

Jika saja sikap di atas dilupakan, tidak mustahil para calon kepala desa (calkades) akan depresi, frustasi atau stres berat -- walau tentu tidak semuanya.

Wajar, memang.

Ketika sejumlah pemerintah daerah memutuskan menunda tahapan pilkades gara-gara pandemi corona dengan mempertimbangkan saran Mendagri, tahapan yang mesti dilewati calkades sebenarnya tinggal dua lagi, kampanye dan pencoblosan.

Khusus di Kabupaten Sumedang misalnya, rentang waktu penundaan ke pencoblosan hanya tinggal hitungan hari saja, sekitar 17 hari!

Sementara yang mesti dikerjakan panitia pemilihan desa, antara lain menyiapkan kartu pemilih, baligo calon dan beberapa hal lagi yang terbilang ringan.

Yang berat, yakni mendata pemilih tetap, saat itu sudah usai, bahkan diplenokan.

Artinya, para calkades, saat itu sudah berada dalam keadaan onfire, siap tempur.

Jumlah pendukung dipastikan sudah bisa dipetakan; mana yang kemungkinan memilih dan tidak, sudah tergambar. Titik-titik yang mesti diperbaiki dengan pendekatan maksimal juga sudah diketahui.

Sejumlah calkades barangkali sudah "habis-habisan" untuk menghadapi pencoblosan yang tinggal beberapa minggu lagi. "Habis-habisan" di sini, adalah menggencarkan sosialisasi, baik langsung maupun melalui relawan atau tim suksesnya.

Calkades yang yakin akan unggul, beberapa minggu sebelum pencoblosan, tidak mustahil sudah ada yang merencanakan syukuran dan menyiapkan beberapa ekor domba dan sapi!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline