Lihat ke Halaman Asli

Pengajar Diponegoro News

Info: Tahsin dan Tahfizh

Mengoptimalkan Website E-Learning Menjadi Usaha Start Up

Diperbarui: 20 Agustus 2019   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Juara 2 Lomba Kewirausahaan di Poltekes Kemenkes Yogyakarta (Dokpri)

E-Learning atau yang biasa disebut dengan elektronik pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. 

Sejak itu E-learning mengalami perkembangan dari masa ke masa; (1) pada tahun 1990 dikenal dengan CBT (Computer-Based Training) di mana aplikasi e-learning masih standlone, (2) tahun 1994  CBT  (Computer-Based Training) banyak digunakan oleh masyarakat dalam bentuk paket CD-ROM yang menarik diproduksi secara massal, (3) tahun 1997 munculah E-learning berbasis LMS (Learning Management System) bersamaan munculnya Internet, (4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Website. 

LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi dan isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif.


Hadirnya Internet tidak hanya dirasakan dalam penyelenggaraan pendidikan saja namun juga penyelenggaraan layanan jasa. Masyarakat sekarang memanfaatkan internet yang terhungun dengan hand phone dijadikan layanan jasa yang sudah bekerjasama dengan perusahaan dengan sistem online seperti Ojek Online. 

Ternyata perusahaan ojek sekarang menjanjikan setelah bertransformasi dengan sistem online. Perusahaan yang mengunakan sistem online ini antara lain Gojek, Grab, Uber, SayTaxi dan lain-lain.

 Kebermanfaatan disini dirasakan oleh pemilik Sitem Online dan para menyedia jasa Ojek. Dengan adanya Ojek online mereka yang mengunkanan aplikasi ini mulai terangkat derajatnya dan bertambah rejekinya. Orang mampu memesan layanan ini menggunakan smartphone. 

Selain penyedia jasa ojeknya yang disini bertindak sebagai pengemudi, ternyata kebermanfaatan ojek online dirasakan banyak kemudahaan dan mampu menjangkau diberbagai wilayah yang masih dalam area koridornya oleh penguna jasa layanan ini.


Hampir sama dengan penyedia Jasa Online, pendidikan bertransformasi  juga mengunakan sistem online untuk menungkatkan kualitas pengajarnya. Seperti yang dilakukan oleh Sigit Yuli Pramono dkk, membuat jasa pengajar tahsin dan tahfidz berbasis website. 

Jasa pengajar tahsin dan tahfidz ini bernama "Pengajar Diponegoro" Komunitas ini berawal dari grup pengajar di Masjid Pangeran Diponegoro jalan Pangeran Diponegoro Kwarasan, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.. Komunitas tersebut didirikan pada 19 Januari 2018 saat itu grup berawal dari 4 personil, saat ini di tahun 2019 sudah 15 personil.

Pengajar Diponegoro mengembangkan Start Up dari sebuah website pembelajaran dinamakan www.pengajardiponegoro.org. Untuk pemasangan hosting kita kerjasama dengan Idwebhost salah satu penyedia layanan Hosting dan Domain. Untuk tool website yang digunakan adalah website Moodle. 

Salah satu aplikasi gratis website yang open source digunakan untuk pembelajaran online. Didalam pembelajaran online Tim Pengajar Diponegoro memasukkan beberapa modul-modul untuk pembelajarannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline