Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Hikmah di Balik Corona

Diperbarui: 27 April 2020   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rantai Makanan (gurupendidikan.co.id)

Allah SWT tidak malu menciptakan hewan kecil seperti nyamuk, karena apa yang diciptakan oleh Tuhan pasti ada manfaatnya, begitu pula tuhan menciptakan makhluk kecil seperti wabah sekarang ini yakni virus corona, betapa sangat dahsyatnya bahkan bisa menggoncangkan dunia disegala aspek kehidupan, dan pastinya ada hikmah kenapa Allah itu memberikan musibah lewat hewan kecil itu, misalnya dengan lockdown berarti bumi sedang diistirahatkan, lapisan ozon semakin menebal dan ragam hikmah lainnya. 

Disebutkan bahwa Coronavirus merupakan virus zoonotic dengan transmisi dari hewan ke manusia, hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi manusia, seperti yang terjadi dengan kasus MERS dan SARS serta kasus outbreak saat ini (2019-nCov).

31 Desember 2019 terjadi laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, awalnya per tanggal 3 januari hanya 44 pasien, lalu terjadi outbreak dicurigai terkait dengan suatu pasar di wuhan, akhirnya tanggal 1 Januari 2020 The Huanan Seafood wholesale di Wuhan di tutup.

Tipe baru coronavirus karena ada transmisi hewan ke manusia, dan tanggal 22 Januari 2020 15 pekerja medis terinfeksi, 1 pasien dalam kondisi kritis, lalu tim di china mengkonfirmasi virus wuhan dapat transmisi melalui manusia ke manusia.

Sejak itulah tiap jam kasus terus bertambah dan semakin meluas ke berbagai negara. Antara lain Negara China, Hongkong, Macau, Taiwan, Australia, Cambodia, Canada, France, Germany, Tibet, Japan, Filipina, Malaysia, Nepal, Sri Langka, Singapore Thailand, Korea, AS, India, Vietnam, Finlandia, Arab, Spanyol, Belgia, Swedia, Italia dan Indonesia.

Penularan covid-19 melalui transmisi dari manusia ke manusia via droplet saluran nafas seperti batuk dan bersin, kontak dekat personal misalkan menyentuh atau jabat tangan, menyentuh benda atau permukaa yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum mencuci tangan, termasuk kontaminasi feses. Karena rata-rata manusia menyentuh muka atau wajah sehari adalah 3.000 kali maka harus selalu waspada dan kita harus mencegahnya agar tidak menyebarkan virus ke orang lain.

Caranya dengan CTPS dengan air mengalir, saat keluar rumah pakailah masker, karena percikan atau droplet itu melampaui jarak, umumnya 1 meter pada permukaan mukosa yang rentan. Sehingga keberadaan masker menjadi penting untuk mencegah percikan yang masuk. termasuk jaga jarak atau pysical distancing dan dirumah saja kalau tidak ada keperluan mendesak. 

Sayang terkadang manusia ini sudah jelas secara medis dijelaskan bahwa virus corona itu berbahaya saat menyerang manusia, dan belum ada anti virus atau vaksin corona, mestinya kita harus berupaya untuk mencegahnya terutama agar tidak meluasnya virus itu berkembang biar di daerah. Kalau terlalu banyak yang beraktivitas.

Apalagi bepergian yang tidak terkendalikan, bisa saja virus itu menempel di bawa kita namun kita tidak tahu kalau virus itu melekat baik di baju, atau di benda-benda yang kita bawa, dan kita lupa saat datang ke rumah kemudian tidak cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. 

Termasuk Allah menciptakan makluk hidup seperti ular, kalajengking, pastinya ada manfaatnya, kalau di Ilmu biologi biasanya dinamakan dengan rantai makanan. 

Rantai makanan menurut portal gurupendidikan.co.id adalah sebuah peristiwa makan dan dimakan antara sesama makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam suatu rantai makanan terdapat makhluk hidup yang mempunyai peran sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline