Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno Penadebu

Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Senja Amplop Malu

Diperbarui: 12 Maret 2024   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja Amplop Malu
Oleh: Penadebu

Engkau membelalakkan masa depan
Sedang aku tersipu malu
Mengitip perilaku, anak negeri
Yang membobong jajan sehabis pemilu

Amplop melenial 300 ribu
Meracuni pemilih pemula
Yang menentukan 5 tahun ke depan
Habis tak tersisa

Seperti apakah negeri ini di bilik suara
Kelu bercerita
Amplop nyata
Bukan serangan fajar lagi
Serangan senja bergentayangan

Di Lorong-lorong melenial
Di Lorong kemiskinan masyarakat
Empuk dan lengah
Tak ada Pendidikan politik
Yang tergambar menang dan kalah

Pulihkan berebut tender setelah berkuasa
3 ratus ribu
Berbalik dana aspirasinya 3 miliar
Berdalih membangun, dan mensejahtera rakyatnya
Berujung slogan dan arogan

Usai kursi terbelikan
Tak lagi terpahami makna suara
Dalam sunyi, seruan masyarakat
Hilang ditelan ambisi


Negeri terpinggirkan dalam malam senja
Yang tak lagi diwarnai kejujuran
Amplop melenyapkan harapan, menggadaikan mimpi
Pemilu berubah menjadi sandiwara
Di panggung politik yang tercabik

Babulu, 12 Maret 2024
#Penadebu_Puisi Bebas_Senja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline