Lihat ke Halaman Asli

Bisnis Waralaba Nasional

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

1.bagaimana mengukur bahwa sebuah perusahaan pewaralaba (franchisor) sukses?

banyak media cetak di bidang bisnis menyebutkan banyaknya gerai terwaralaba (franchisee), sebagai ukuran utama

apakah ini benar?.

mengapa tidak banyak media atau pewaralaba yang jujur menyebutkan berapa dari sekian banyak gerai terwaralab tersebut yang sukses dan berapa yang gagal?

sehingga seharusnya ukuran sukses tidaknya sebuah bisnis waralaba, harus juga memasukkan unsur prosentase keberhasilan si terwaralaba.

2.kapankah sebuah bisnis mulai layak mewaralabakan bisnisnya?

saat ini banyak sekali sebuah bisnis yang belum seumur jagung, sudah berani membuka kesempatan kepada calon investor, untuk menjadi terwaralaba

apakah ini secara etika bisnis diperbolehkan?

apakah pemerintah belum atau tidak menerbitkan peraturan perihal ini?

bukankah seharusnya sebuah usaha baru dapat diwaralabakan, antara lainkalau pasarnya sudah terbentuk ( sudah ada brand image ). ada standard operating procedurnya. ada sistem yang sudah baku, ada sistem promosi bersama dsbnya?. bukankah pewaralaba juga harus memikirkan agar si terwaralaba juga untung, bukan hanya si pewaralaba yang untung gede karena mewaralabakan usahanya yang relatip masih baru, dalam bentuk fee waralaba, yang jumlahnya puluhan juta? kalau terwaralaba rugi karena bisnis waralaba yang diikutinya memang belum punya keunggulan tertentu, si pewaralaba toh tidak ikut rugi. apakah ini benar?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline