Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Tetaplah Menulis pada Hari Minggu

Diperbarui: 8 November 2020   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : hipwee.com



Pada hari Minggu kuturut ayah ke kota. Naik delman istimewa kududuk di muka. Duduk disamping Pak kusir yang giat bekerja.


Masa lalu ada sebuah lagu yang lejen, judulnya "Naik Delman". Tidak seorangpun di muka bumi nusantara ini yang tidak tahu lagu itu. Saking tenarnya lagu itu sampai-sampai dijadikan salah satu lagu "wajib" para orang asing yang sedang belajar budaya dan bahasa Indonesia. Kalau mau paham Indonesia, maka harus bisa menyanyikan lagu itu, selain lagu "Balonku Ada Lima" ; "Aku Seorang Kapiten, dll. 

Naik Delman pada hari Minggu merupakan momen berharga dan istimewa dibandingkan pada hari-hari lain karena pada hari Minggu lah kegiatan naik delman bisa duduk di muka dan duduk di samping Pak Kusir yang giat bekerja. Sementara pada hari lain, duduknya di belakang. 

Masa sekarang, Delman sudah semakin berkurang jumlahnya. Hanya di tempat-tempat tertentu saja ada Delman, dan lingkupnya terbatas pada tempat wisata. Tidak lagi bisa ke kota, karena aturan lalu-lintas masa kini yang diskriminatif terhadap angkutan tradisional. 

Lagu "Naik Delman" diciptakan jauh sebelum lahirnya Kompasiana. Menurut penerawangan AlPepeb, andai Kompasiana lahir sebelum lagu itu ada, besar kemungkinan orang lebih memilih kegiatan menulis di Kompasiana daripada naik Delman.

Menulis di Kompasiana lingkupnya bisa lebih luas. Akses pembaca Kompasiana yang luas ke seluruh nusantara, dan bahkan dunia berpotensi menjadikan Si Penulis terkenal ke seantero dunia.  Tentu saja kebanggaannya (ketenaran) akan lebih besar dan luas dibandingkan naik Delman yang cuma dilihat orang satu kota. Aktivitas menulis di Kompasiana pada hari Minggu menjadikan Si Penulis "Beyond Country"

Dengan berkurangnya moda angkutan Delman pada masa sekarang, banyak orang kemudian cenderung memilih membaca dan menulis di Kompasiana untuk mendapatkan kebahagiaan dan ketenaran. 

Kebahagiaan dan ketenaran yang "Beyond Country" itu tak terbatas pada orang baik yang hemat, cermat bersahaja, dan tidak sombong serta rajin menabung saja. Anda yang seorang pencopet, pencoleng, penipu, koruptor dan lain sebagainya tidak dilarang menulis di Kompasiana untuk mendapatkan kebahagiaan dan ketenaran. 

Karena kebahagian dan ketenaran merupakan hal asasi manusia. Tuhan tidak melarang orang jahat untuk berbahagia dan menjadi tenar di hari Minggu.  Tuhan justru senang karena emisi kejahatan jadi berkurang di seantero bumi, seluas jangkauan Kompasiana.

Teman saya bernama AlPepeb seorang penadah Tjelana, dan merupakan mantan aktipis pesbuk sering menulis di Kompasiana pada hari Minggu. 

Anda jangan kalah dibandingkan  AlPepeb si penadah Tjelana. Tetaplah menulis pada hari Minggu, dan dapatkan kebahagiaan tak terhingga dan ketenaran tak terduga! Kalau bukan anda selaku Kompasianer, siapa lagi? Kalau bukan pada hari Minggu, kapan lagi? Aku sih rapopo.

----

Peb, Minggu08/11/2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline