Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com

Belajar Demokrasi dari Kisah Junimart Girsang dan Arteria Dahlan

Diperbarui: 29 November 2021   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ormas: Viva.co.id

Ada dua kisah yang masih hangat menjadi perbincangan publik terutama dunia maya. Kisah yang menyangkut anggota dewan sebagai anggota DPR yang sedang berbicara kapasitas sebagai wakil rakyat, di gedung dewan, dan dalam rapat resmi.

Junimart mengatakan bubarkan saja ormas yang sering membuat gaduh dan kerusuhan, pada rapat bersama koleganya dari eksekutif, dalam hal ini Mendagri. Artinya, ini ada dalam kapasitas yang semestinya, ada masukan dari wkil rakyat pada pemegang otoritas negara, pemerintah.

Kejadian Arteria Dahlan, menyangkut kehidupan pribadi si anggota dewan yang sedang bersama keluarga, ada gesekan dengan masyarakat, di bandara. Tempat kejadian ada di luar  tempat tugas, keberadaannya juga bukan sebagai anggota dewan, namun pribadi bersama keluarga, aktivitasnya, sangat mungkin bukan resmi sebagai wakil rakyat. Bisa saja ia sedang tugas luar, namun jauh dari kedinasan sebagai dewan yang mulia.

Reaksi dan aksi lanjutan dari kedua kisah tersebut layak untuk menjadi pembelajaran di alam demokrasi yang masih coba-coba. Benar dan setuju bahwa ada hak imunitas sebagai anggota dewan, namun perlu juga belajar, bagaiman imunitas itu menjadi perlindungan wakil rakyat dalam kapasitasnya benar-benar memperjuangkan keberadaan rakyat, tidak untuk urusan pribadi.

Benar, bahwa keluarga itu juga rakyat, namun apakah itu menyangkut hajad hidup orang banyak atau hanya sekitar keluarga dan dirinya saja? Ini yang harus dipahami dengan menyeluruh, sehingga tidak menjadi kacau balau.

Imunitas anggota dewan itu sudah pada sebuah keharusan karena jabatan dan fungsinya yang sangat sentral, ingat ini bicara ideal bukan faktual yang terjadi hari ini di negeri kita tercinta. Kajian secara ideal.

Mengapa harus ada imunitas? Ya biar wakil rakyat bisa bekerja leluasa, tidak takut bui, dan membela kepentingan yang diwakili dengan sekuat tenaga. Tetapi yang terjadi setiap saat adalah, mencampuadukan kepentingan dan kejadian personal, namun dikaitkan dengan jabatannya sebagai anggota dewan. Benar, itu melekat, karena orang dan jabatan itu satu.

Perlu jernih membedakan mana jabatan, mana persoalan pribadi. Ilustrasi gampang,  laki-laki sebagai bapak di rumah, guru di sekolah, dan juga ketua RT di lingkungan. Ketika di rumah ia mencubit anaknya untuk mendidik puteranya, yang "bekerja" adalah bapak, bukan ketua RT, bukan guru, benar sebagai guru dan ketua RT itu sama orangnya.

Naif, ketika mengatakan, seorang ketua RT dan guru mencubit anak di bawah umur dengan alasan pendidikan. Hal yang sangat mungkin terjadi karena media mau mencari pembaca dan membuat judul sensasional.

Mengapa bisa terjadi sikap yang berkebalikan antara kejadian Junimart dengan Arteria? Beberapa hal layak dicermati sebagai berikut;

Pertama, politik gaduh. Ini terjadi karena politik seolah segalanya, dan mereka memainkan kegaduhan untuk mendelegitimasi pemerintah. Hanya sebuah alasan dan dalih, sebenarnya mereka paham (tidak semua lho ya), namun membentuk opini publik kalau aa hal yang gawat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline