Lihat ke Halaman Asli

Rasisme dalam Sepak Bola, Mencoreng Citra Olahraga di Masyarakat

Diperbarui: 27 Oktober 2022   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I

PENDAHULUAN

Di zaman yang serba modern ini, permasalahan mengenai ras masih menjadi timeless issue atau masalah yang tidak lengkang termakan waktu. Permasalahan-permasalahan yang dilatarbelakangi oleh perbedaan ras sering terjadi pada masyarakat yang memiliki prasangka buruk terhadap orang lain, prasangka buruk ini akan meningkatkan identitas diri dari seorang individu atau kelompok lalu terbentuklah identitas kelompok. 

Adanya identitas kelompok ini akan membentuk suatu kekuatan dan juga prinsip. Ketika terjadi perbedaan dan gesekan prinsip antar kelompok maka akan memicu konflik dengan kelompok lain, dimana kelompok tersebut memperebutkan siapa yang pantas untuk berkuasa dan mendominasi. 

Akar dari permasalahan rasisme ini diyakini karena adanya perasaan superioritas suatu kelompok atas dasar perbedaan biologis yaitu ras atau etnis sehingga mereka memiliki hak untuk menguasai sekaligus mengatur kelompok lain.

Definisi rasisme menurut Steve Garner dalam bukunya berjudul Racisms: An Introduction adalah superioritas salah satu ras terhadap ras yang lain, yang dalam hasilnya berupa diskriminasi dan prasangka terhadap orang lain berdasarkan ras atau etnis.

Pembedaan ras sudah dimulai pada zaman Yunani kuno. Plato dan Aristoteles memberikan suatu ide mengenai keunggulan dari ras bangsa Yunani. Plato dan Aristoteles mengemukakan bahwa bangsa Yunani adalah bangsa yang ditakdirkan sebagai penguasa bangsa-bangsa lain dan bangsa-bangsa lain tersebut harus mengakui keunggulan dan tunduk oleh bangsa yang lebih kuat dibanding mereka. 

Pemikiran inilah dengan cepat diserap dan diterapkan orang pada zaman Yunani. Rasionalitas yang sangat dipegang erat, membuat orang-orang beranggapan bahwa untuh meraih keberhasilan tertinggi harus memusnahkan ras-ras yang lain. 

Dalam rasisme selalu berupa ketegangan upaya dalam mencap bahwa eksistensi diri dan kelompok lebih baik daripada yang lain, ini menyangkut persoalan suatu identitas, biologis, dan fisik yang dipandang lewat persepektif diri sendiri. 

Bentuk-bentuk dari rasialisme dapat dilakukan secara terbuka ataupun secara terselumbung, secara terbuka biasanya berupa hinaan, ujaran dan makian sementara terselubung berupa cara kita menatap seseorang dan lewat aturan-aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat (biasanya aturan adat)

Kasus rasisme yang terjadi dalam sepak bola seringkali menimpa orang-orang yang berkulit hitam. Diskriminasi terhadap orang-orang berkulit hitam ini menjadi akar masalah yang di kemudian hari makin memperbesar kasus rasisme. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline