Lihat ke Halaman Asli

Kerja Keras, Cerdas dan Ikhlas Diperlukan dalam Implementasi Kurikulum 2013

Diperbarui: 5 November 2017   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KERJA KERAS, CERDAS, DAN IKHLAS DIPERLUKAN GURU

DALAM IMPLEMENTASI  KURIKULUM 2013

Oleh  Parijem, S.Pd,M.M.

Latar Belakang Perubahan Kurikulum

Perubahan kurikulum merupakan hal yang wajar dan pasti suatu saat harus terjadi. Hal ini karena kurikulum memang harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Menurut penulis tidak ada kurikulum yang jelek, semua kurikulum itu bagus pada masanya. Karena tuntutan zaman selalu berubah maka perubahan kurikulum merupakan hal yang tidak bias ditolak/ dipungkiri. Sejak tahun 2010 sebenarnya pemerintah sudah mulai menggagas perubahan kurikulum 2013. Hal ini dilatar belakangi dengan kondisi mutu pendidikan kita yang dipandang oleh berbagai pihak masih sangat rendah. Persoalan mutu pendidikan, moralitas pendidik, peserta didik yang kian merosot masih saja selalu menjadi PR besar untuk dunia pendidikan kita.

Kemampuan peserta didik kita yang dipandang jauh tertinggal dari kompetisi global juga menjadi pemicu munculnya pemikiran perubahan  kurikulum.Survei Trends in International Global Institute pada tahun 2007 menghasilkan data yang cukup mencengangkan. Menurut survey tersebut ternyata siswa kita penalarannya sangat rendah karena siswa Indonesia yang ikut kegiatan ini hanya 5 % yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang butuh penalaran.  

Dalam Programme for International Student Assessment ( PISA) tahun 2009 Indonesia berada di peringkat 10 besar paling bawah dari 65 negara peserta. Hal ini tentunya menjadikan keprihatinan kita bersama dan dibutuhkan perubahan paradigma dalam dunia pendidikan, dan perubahan kurikulum merupakan upaya strategis untuk mengubah paradigma dan diharapkan dapat menghasilkan pendidik dan peserta didik yang unggul.

Sekilas tentang Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan mutu pendidikan di Indonesia lebih kompetitif, maju, dan berkarakter. Dengan kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam kurikulum 2013 ada 4 hal penting yang mengalami pergeseran ataupun penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Empat hal penting tersebut adalah standar kompetensi kululusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian.

1. Standar Kompetensi Kelulusan.

  1. SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. SKL ini digunakan sebagi acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
  2. Pergeseran dalam standar kompetensi kelulusan dapat digambarkan sebagai berikut :
  3. Pada kurikulum yang lalu terstruktur : SKL, Standar Kompetensi ( SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi sedang pada Kurikulum 2013 terstruktur dalam SKL, Kompetensi Inti ( KI ), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi.
  4. Dalam Kurikulum 2013 ada hal baru yaitu istilah Kompetensi Inti (KI). Kompetensi inti merupakan operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, gambaran kompetensi utama yang berupa aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi dasar. KI meliputi:
    • KI1             : Sikap  Keagamaan
    • KI2            : Sosial kepribadian, akhlak
    • KI3            : Pengetahuan
    • KI4            : Penerapan Pengetahuan
  5. Faktual: pada kurikulum yang lalu lebih menitik beratkan pada pengembangan kompetensi dimensi kognitif sedang pada Kurikulum 2013 menunjukkkan perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan.Memiliki kemampuan pikir serta tindak yang efektif dan kreatif. Selain itu dalam Kurikulum 2013 juga diharapkan peserta didik dapat memiliki pengetahuan faktual dan konseptual yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban. Pembelajaran juga mengembangkan kemampuan menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif.
  6. Pada kurikulum yang lalu SKL pada tiap mata  pelajaran dikembangkan secara lepas, sedang pada Kurikulum 2013 SKL dikembangkan menjadi kompetensi inti sebagai pengikat dan acuan bagi pengembangan kompetensi dasar.

2. Pergeseran dalam Standar Isi

  1. Pada kurikulum yang lalu secara faktual kurikulum masih belum optimal memberikan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Secara faktual pembelajaran tematik di SD diberikan hanya di kelas I, II, dan III saja, sedang di Kurikulum 2013 pendekatan tematik integrative ( tematik terpadu) pada semua jenjang kelas.
  3. Secara faktual pada kurikulun yang lalu umumnya siswa hanya menerima apa yang diberikan guru saja, sehingga daya inisiatif dan kreativitas berkarya yang tidak optimal, sedangkan pada Kurikulum 2013 pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sehingga memiliki perilaku khas yang berkaitan dengan kebutuhan siswa pada hidupnya yang meliputi domain sikap, ketrampilan dan domain pengetahuan
  4. Jumlah mata pelajaran pada SD pada kurikulum yang lalu sebanyak 10 pelajaran dan SMP 12 mata pelajaran,sedangkan pada Kurikulum 2013 jumlah mata pelajaran dikurangi, tetapi jam belajar untuk setiap mata pelajaran maupun keseluruhan di tambah. Jumlah mata pelajaran di SD menjadi 6 dan di SMP menjadi 10 mata  pelajaran.
  5. Pada kurikulum yang lalu Jam belajar di SD untuk kelas I, II, III masing-masing 26, 27 dan 28, kelas IV, V, dan VI masing-masing 32 sedang pada Kurikulum 2013 jam belajar di SD untuk kelas I, II, III masing-masing 30, 32, 34 sedang di kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam pelajaran.
  6. Pada kurikulum yang lalu secara faktual pembelajaran di kelas masing-masing berdiri sendiri. Pada Kurikulum 2013 pembelajaran kontekstual dan terpadu. Di SMP pembelajaran kontekstual dan terpadu merupakan pemaduan materi yang dipelajari dengan pengalaman keseharian siswa akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam.
  7. Dalam kurikulum yang lalu secara faktual TIK merupakan salah satu mata pelajaran, sedangkan pada Kurikulum 2013 TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline