Lihat ke Halaman Asli

Cahyadi Takariawan

TERVERIFIKASI

Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Menantu-Mertua Berdamai di Hari Raya Idul Adha

Diperbarui: 20 Juli 2021   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Hari ini umat Islam seluruh dunia merayakan Iedul Adha. Meski shalat dilakukan di rumah saja, dan penyembelihan hewan kurban dilakukan oleh panitia, namun esensi kurban tetap didapatkan secara utuh. Ada pengurbanan karena landasan cinta.

Inilah yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Cinta Nabi Ibrahim kepada Allah benar-benar tidak tertandingi. Sangat besar cintanya kepada Allah, maka ia terpilih menjadi kekasih Allah. Bahkan ketika harus berkurban, dengan pengurbanan yang paling besar sekalipun, ia mau melakukan.

PDRT, Pengurbanan Dalam Rumah Tangga

Dalam kehidupan berumah tangga, pasti memerlukan pengurbanan. Orang bijak menyatakan, cinta ejati butuh diuji. Bagaimana Anda mengetahui cinta jika tidak ada ujiannya?

Ujian Nabi Ibrahim sangat banyak. Dalam hidup berumah tangga, ujian beliau di antaranya adalah tidak segera mendapat anak. Beliau sangat ingin memiliki anak keturunan salih, maka tak lelah beliau berdoa --yang kita lafalkan hingga hari ini. Rabbi habli minashshalihin. Ini doa Nabi Ibrahim.

Allah kabulkan doa itu. Lahirlah Ismail, putra tercinta.

Ujian berikutnya saat harus meninggalkan Hajar dan Ismail, dua kekasih hatinya, di padang tandus yang tak ada tumbuhan maupun makanan. Ternyata ini adalah cikal bakal pertumbuhan peradaban, yang kin menjadi kota sangat ramai. Kota Mekah atau Makkah Al-Mukaramah.

Doa Nabi Ibrahim kembali terkabulkan. ''Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur'' (QS. Ibrahim: 37).

Ujian berikutnya adalah kisah penyembelihan Ismail, melalui sebuah mimpi. Nabi Ibrahim meyakini mimpi itu adalah perintah Allah untuk dilaksanakan. Maka segera ia sampaikan mimpi itu kepada Ismail. Ternyata Ismail meminta agar sang ayah mengeksekusi mimpi itu.

Sekarang menjadi ritual ibadah kurban. Dulunya adalah bukti ketaatan dan kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah. Maka Allah mengganti posisi Ismail dengan domba yang besar, untuk disembelih oleh Ibrahim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline