Lihat ke Halaman Asli

Pak Be

Penulis Lepas

Tetapkan Harga Tinggi, Prabowo Ingin Petani Sejahtera

Diperbarui: 14 Oktober 2025   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Setpres

Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu, Presiden Prabowo Subianto menempatkan urusan pangan pada hal yang strategis. Menurutnya, derajat pangan sama pentingnya dengan kedaulatan negara.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa kedaulatan bangsa sangat bergantung pada kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.

"Kedaulatan suatu bangsa dijamin oleh kemampuan bangsa itu untuk memenuhi pangan untuk bangsanya sendiri. Kelangsungan hidup suatu bangsa, survival bangsa kita, tergantung kepada hal tersebut," kata Prabowo pada Rabu, (21/5).

Oleh karena itu, berbagai program dan kebijakan pemerintah saat ini diarahkan ke sana supaya pangan kita kuat dan berdaulat. Salah satu yang paling penting adalah menempatkan petani sebagai subyek yang harus disejahterakan.

Orientasi itu terlihat jelas dari penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) atas pembelian Gabah Kering Panen (GKP) yang saat ini minimal Rp 6.500 per kilogram. Ini merupakan penetapan HPP tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.

"Petani adalah produsen pangan. Hidup mereka harus baik, kesejahteraan mereka harus meningkat. Oleh karena itu, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan harga gabah kering panen yang dibeli dari petani sebesar Rp6.500. Saya ulangi, Rp6.500," tegas Presiden Prabowo pada Senin, (3/2).

Dampak dari penetapan HPP ini tidak main-main. Harga gabah ketika panen saat ini terkerek naik. Minimal petani menerima harga kisaran Rp 7000-8000 per kilogram.

Dengen begitu, biaya produksi pertanian tertutupi dan menyisakan margin yang cukup besar bagi petani. Inilah yang membuat mereka tersenyum bahagia saat panen tiba.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline