Lihat ke Halaman Asli

Sahyul Pahmi

TERVERIFIKASI

Masih Belajar Menjadi Manusia

Perlunya Tata Kelola Belokan Kendaraan di Jalan Raya

Diperbarui: 1 Februari 2020   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Tadi sore saat saya pulang dari kampus, di tengah derai hujan yang sungguh telah membasahi semua pakaian saya, dan pada saat yang sama motor saya pun rusak akibat injeksinya yang sudah saatnya harus diperbaiki.

Motor saya gasnya terasa tersendak-sendak ketika jarum di speedo bensinnya telah berkurang 1 bagian. Sungguh. Sore hari tadi sangatlah terasa melelahkan teman-teman.

Ditambah jarak kampus dan kos saya lumayan jauh, perlu waktu sekitar 45 menit baru bisa sampai, belum lagi jika macet. Apalagi jalan poros yang saya lalui adalah Jln Perintis Kemerdekaan Makassar, yang memang sering macet, apalagi di depan kantor gubernur Sulsel sering banjir.

Dan nyatanya tadi saya harus merelakan diri masuk dalam kerumunan kemacetan itu yang sungguh membuat pegal semua badan, apalagi tas ransel yang saya bawa cukup berat.

Saya harus berada di bahu jalan paling pinggir, sebab jika tidak motor saya yang tersendak-sendak (biasa juga mati di tengah jalan) akan ditabrak oleh motor maupun mobil yang ada di belakang saya. Saya menyusuri terus bahu jalan yang lumayan jauh juga sampai saya menemukan pom bensin.

Sebenarnya, motor saya lumaya masih banyak bensinnya akan tetapi, seperti yang saya katakan tadi motor saya akan tersendak-sendak jika jarum speedo bensinnya berkurang. Untuk itulah bensin motor saya harus full, jika tidak saya harus memanggung ketersendakan lajunya itu. hehe.

Ditengah kesabaran melawan kesebalan akan adanya macet, saya terus bertanya-tanya ada apa ini, kenapa macet sebegini sekali--panjang sekali bahkan berkali-kali.

Sepenglihatan saya saat berada dalam kerumunan macet, memang banyak pohon besar yang saya lihat dipotong oleh petugas terkait, mungkin agar ketika angin kencang terjadi tak ada orang yang ditimpa di bawahnya. Akan tetapi, saya rasa hal tersebut tidak terlalu membuat macet yang sepadat ini.

Saya terus sabar, sabar dan sabar. Melewati berbagai kendaraan dan saling beriringan untuk lepas dari sesaknya macet.

Sampai di ujung macet tersebut, dan dipenghujung saya lepas. Ternyata penyebab utama akan macet yang sangat padat itu adalah adanya mobil pribadi yang lama sekali untuk belok di sebuah belokan di tengah-tengah jalan raya.

Dan itulah masalahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline