Teringat pelajaran sejarah Islam tak lama setelah Rasul wafat. Keresahan dan kerusuhan bermunculan dan tak jarang berujung perang antar sesama muslim, karena motif politik dan kekuasaan .
Salah satu konflik senjata yang terkenal adalah Perang Jamal. Antara kubu Aisyah RA ,istri Rasul SAW melawan keponakan yang dicintai suaminya, Ali Bin Abi Thalib yang menjabat sebagai khalifah, menggantikan Usman bin Affan yang tewas dibunuh saat akan menjalankan shalat subuh.
Perang "keluarga" ini terjadi dipicu sekelompok orang yang memainkan sentimen kesukuan untuk menggerakkan masa, menuntut kematian Khalifah Usman Bin Affan kepada Ali.
Saat itu, ikatan suku dan kekerabatan belum sepenuhnya hilang, sebagai warisan dominan pra Islam yang coba dihapus Rasul dalam tugas kenabiannya, namun dibangkitkan oleh petualang politik demi keuntungan pribadi.
Sebuah tuntutan salah alamat, karena Ali tak menjadi bagian komplotan pembunuh salah satu sahabat utama itu .Ali dalam menjalankan tugasnya tak tinggal diam dalam mengatasi masalah ini
Namun, alih2 mendukung upaya penyelesaian, kelompok sumbu pendek otak pentol.korek itu malah meminta Ali yang bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut
Singkat cerita, Ali yg memegang kekuasaan mewakili ummat menjawab tuntutan itu dengan tegas, dan memerangi mereka,, meski dari kelompok yg akan diperangi juga diisi oleh sejumlah sahabat utama, yg berperang melawan kaum kafir.
Pada sisi lain, sebagai pimpinan pemerintahan, aksi kelompok2 itu sudah masuk kategori bughat atau pemberontakan.
Ali juga paham di kelompok tersebut banyak diiisi petualang politik,yang berhasil memanfaatkan keluguan Aisyah dalam mengumpulkan massa utk menggoyang kepemimpinannya.
Aisyah berhasil diperalat, karena , sejak Rasul masih ada, dia.memang tak pernah akur dengan sang keponakan.
Singkat cerita, di sebuah lembah dekat kota Basrah, pada 7 November 656 Masehi kedua pasukan bertemu dan adu runcing senjata..
Kita tidak berbicara jalannya perang yang akhirnya dimenangkan Ali RA tersebut.
Karena meski di Basrah, peristiwa ini lebih terkenal dengan sebutan Perang Jamal. Alias Perang Unta. Disebut perang Jamal, karena Aisyah yang langsung menjadi komandan perang, mengendarai unta yang pernah dipakai Rasulullah dalam salah satu ekspedisinya.
Maka menurut kata riwayat, unta itu menjadi benteng pertahanan terkuat kubu Aisyah. Bukan karena besar dan kuatnya, atau posisinya yang strategis, namun celah psikologis kerinduan ummat pada Rasul.
Karena onta yang dikendarai perempuan itu adalah warisan Rasul. Maka oleh petualang2 tadi, dihembuskan keyakinan bahwa mempertahankan onta itu tetap hidup dalam.pertempuran itu, sama dengan menjaga Rasul.
Apalagi yg mengendarai adalah istri kesayangannya.
Maka terjadilah peristiwa ironis, pertumpahan darah dan nyawa makhluk berakal karena mempertahankan makhluk tak berakal.
Duel berkepanjangan terjadi,
Karena pasukan Aisyah punya semangat berlebih dalam mempertahankannya.Apalagi diantara mereka adalah org yang pernah bertemu Rasul secara langsung di Madinah.